Ada 16,3 Juta Investor Kripto di Indonesia hingga September 2022

Berdasarkan data Bappebti, total investor kripto di tanah air sudah mencapai 16,27 juta orang hingga September 2022. Jumlah tersebut bertambah 151.043 orang dibandingkan pada bulan sebelumnya.

8 Nov 2022 - 03.07Data
Ada 16,3 Juta Investor Kripto di Indonesia hingga September 2022

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total investor kripto di tanah air sudah mencapai 16,27 juta orang hingga September 2022. Jumlah tersebut bertambah 151.043 orang dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Jika dibandingkan setahun sebelumnya, total pelanggan terdaftar aset kripto telah bertambah sekitar 7,31 juta orang atau 81,6%. Pada September 2021, tercatat hanya ada 8,96 juta orang yang menjadi pelanggan aset kripto di dalam negeri.

Adapun melihat trennya, penambahan jumlah investor kripto cenderung mengalami penurunan. Penambahan terbanyak terjadi pada September 2021 yang mencapai 1,03 juta orang.

Ini tak lepas dari perdagangan kripto global yang juga mengalami tren merosot, khususnya addalam setahun terakhir. Hal itu pun menurunkan minat investor untuk masuk ke pasar kripto.

Bappebti juga melaporkan, nilai transaksi aset kripto sebesar Rp17,57 triliun atau naik 3,96% secara bulanan pada September 2022. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai transaksi kripto pada September 2022 justru merosot hingga 71,83%.

Walau demikian, Bappebti tetap menargetkan peluncuran bursa kripto pada akhir 2022. Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan, kehadiran bursa kripto sangat diharapkan.

Pasalnya, tanpa bursa tersebut, Bappebti harus bekerja dua hingga tiga kali lebih keras dalam mengawasi perdagangan kripto. "Dengan adanya bursa itu, sudah setengah kerjaan kami akan selesai," kata dia.

(Baca: Harga Bitcoin Menguat Sepekan di Tengah Kenaikan Suku Bunga AS)

Sumber : Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Terpopuler