BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5% pada Juni 2022

Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5% pada Juni 2022. Dengan demikian, suku bunga acuan BI tak berubah selama 16 bulan sejak Februari 2021.

23 Jun 2022 - 09.16Data
BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5% pada Juni 2022

Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5% pada Juni 2022. Dengan demikian, suku bunga acuan BI tak berubah selama 16 bulan sejak Februari 2021.

Bank sentral pun tetap mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75%. Kemudian, suku bunga lending facility stagnan di level 4,25%. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar. Di samping itu, keputusan tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal terkait dengan meningkatnya risiko stagflasi di berbagai negara.

Menurutnya, ketidakpastian ekonomi global diprakirakan masih tinggi seiring dengan makin mengemukanya risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dan melonjaknya inflasi global. Ini termasuk sebagai akibat dari makin meluasnya kebijakan proteksionisme terutama pangan yang ditempuh oleh berbagai negara.

Dari sisi domestik, perbaikan ekonomi nasional terus berjalan seiring dengan peningkatan permintaan domestik di tengah positifnya kinerja ekspor. Kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) juga diperkirakan tetap baik, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal.

Lebih lanjut, bank sentral memperkirakan inflasi domestik meningkat karena tingginya tekanan sisi penawaran akibat kenaikan harga komoditas dunia. Pada tahun ini, inflasi diperkirakan sedikit lebih tinggi dari batas atas sasaran yang sebesar 3,0%±1%. 

Perry juga menyatakan bahwa kebijakan normalisasi likuiditas melalui giro wajib minimum (GWM) dan pemberian insentif telah menyerap likuiditas Rp119 triliun. Penyerapan ini tidak mengurangi kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit maupun pembelian SBN. 

BI mencatat alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masih tinggi mencapai 30,8%. Alhasil, masih ada ruang bagi perbankan untuk menyalurkan kreditnya.

(Baca: Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan 3,5% pada Mei 2022)

Sumber : Bank Indonesia (BI)

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Bagikan
Tulis Komentar
Anda tidak memiliki akses untuk Komentar

Untuk melanjutkannya, silahkan Login disini

0 KomentarBelum ada komentar