Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan koreksi 0,65% atau 44,86 poin menuju level 6.886,5 pada perdagangan awal Agustus 2023, Selasa (1/8). Sepanjang perdagangan, indeks komposit bergerak di rentang harian dari 6.880,47 hingga 6.934,39.
Sebanyak 161 saham masih mampu berakhir menguat, 396 saham melemah, dan 184 saham lainnya stagnan. Seluruh sektor berada di teritori negatif.
Sektor kesehatan menjadi pemberat laju IHSG dengan koreksi mencapai 3,16%. Setelahnya ada sektor transportasi yang menurun sebesar 2,22%.
Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.024,49 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 23,45 miliar unit. Adapun, nilai transaksi tercatat sejumlah Rp11,29 triliun.
Beberapa saham berkapitalisasi pasar besar yang ikut menekan laju gerak IHSG, antara lain PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan penurunan 1,31% menuju 5.650. Lalu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) terkoreksi 2,25% ke level 8.675.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi tahunan (yoy) sebesar 3,08% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,24 pada Juli 2023. Inflasi tersebut melandai dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,52% (yoy).
Inflasi tahunan utamanya karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Kelompok transportasi mengalami inflasi paling tinggi mencapai 9,58% (yoy).
Sementara, tingkat inflasi bulanan tercatat sebesar 0,21% (m-to-m) pada Juli 2023. Kemudian, tingkat inflasi sepanjang tahun berjalan sebesar 1,45% (ytd).
Adapun, tingkat inflasi untuk komponen inti secara tahunan sebesar 2,43% (yoy) pada bulan lalu. Inflasi inti secara bulanan sebesar 0,13% (m-to-m). Sedangkan, inflasi inti sepanjang tahun berjalan sebesar 1,20% (ytd).
Di sisi lain, Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia sebesar 53,3 pada Juli 2023. Angkanya menguat dibandingkan pada bulan sebelumnya yang berada di level 52,5.
Pergerakan IHSG ke zona merah sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang juga terkoreksi.Tercatat indeks Strait Times tercatat melemah tipis 0,08%, Shanghai Composite turun tipis 0,00%, dan Hang Seng terkoreksi 0,34% pada Selasa (1/8) pukul 16.19 WIB. Hanya indeks Nikkei 225 yang masih terkerek 0,92%.
Sementara, bursa Amerika Serikat terpantau positif. Secara rinci, indeks Nasdaq Composite ditutup naik 0,21%, indeks S&P 500 meningkat 0,15%, dan Dow Jones terapresiasi 0,28% pada perdagangan Senin (31/7).
Penguatan bursa AS terjadi di tengah optimisme pelaku pasar seiring tanda-tanda melandainya inflasi serta ekonomi yang tangguh. Hal itu meredakan kekhawatiran investor bahwa inflasi di Negeri Paman Sam akan bertahan di tingkat yang lebih tinggi untuk waktu lebih lama.
Di sisi lain, aktivitas manufaktur China turun untuk bulan keempat berturut-turut pada Juli 2023, meski kecepatannya melambat. Hal tersebut terjadi akibat permintaan yang tetap lemah di dalam dan luar Negeri Panda.
(Baca: 8 Saham Tercuan per Juli 2023, Ada Emiten Pendatang Baru)