PMI Manufaktur Indonesia Turun Tipis pada Februari 2023

Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat sebesar 51,2 poin pada Februari 2023. Angka tersebut turun tipis 0,2% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 51,3 poin. 

1 Mar 2023 - 03.29Data
PMI Manufaktur Indonesia Turun Tipis pada Februari 2023

Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat sebesar 51,2 poin pada Februari 2023. Angka tersebut turun tipis 0,2% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 51,3 poin.  

Dibandingkan setahun sebelumnya, angka PMI manufaktur Indonesia pada Februari 2023 tak berubah. Adapun, skor PMI di atas 50 poin menandakan bahwa sektor manufaktur Indonesia masih berada dalam kondisi ekspansif. 

Menurut laporan S&P Global, melemahnya indeks PMI manufaktur Indonesia disebabkan oleh perlambatan dari permintaan ekspor baru yang terus turun sepanjang Februari 2023. Selain itu, perusahaan manufaktur dalam negeri masih berupaya menyelesaikan tumpukan pekerjaan pada bulan lalu, sehingga ada penurunan pesanan baru.

Walau demikian, Economics Associate Director S&P Global Market Intilligence Jingyi Pan mengatakan, permintaan domestik dilaporkan menguat. Hal itu mendukung pertumbuhan manufaktur output, karena permintaan asing masih dalam proses pemulihan.

Perusahaan juga kembali menaikkan aktivitas pembelian mereka. Namun, kenaikan tingkat aktivitas pembelian tidak serta-merta menjadi stok input yang lebih besar. 

Ini karena pertumbuhan produksi mengarah kepada penggunaan input tingkat tinggi. Sedangkan, kekurangan input di pihak pemasok juga menghambat akumulasi inventaris praproduksi.

Di sisi lain, inventaris pascaproduksi terus naik, seiring dengan meningkatnya produksi. Namun, tingkat akumulasi merupakan yang paling lambat pada periode tiga bulan saat ini di tengah kenaikan penjualan dan kinerja pengiriman yang lebih baik.

Aspek positif lain terindikasi dari berkurangnya hambatan rantai pasokan. Waktu pengiriman dari pemasok lebih pendek untuk pertama kali dalam satu tahun, sementara inflasi biaya input juga mereda. 

Kedua hal itu menggambarkan tekanan dari sisi pasokan yang berkurang. Ini membantu menjaga inflasi harga jual barang relatif lebih rendah pada Februari 2023.

Secara keseluruhan, sentimen di sektor manufaktur Indonesia bertahan positif pada Februari 2023. Perusahaan berharap kondisi pengoperasian terus membaik dan mendukung kenaikan output pada tahun mendatang.

(Baca: Permintaan Menguat, PMI Manufaktur RI Naik pada Januari 2023)


Sumber : S&P Global

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Bagikan
Tulis Komentar
Anda tidak memiliki akses untuk Komentar

Untuk melanjutkannya, silahkan Login disini

0 KomentarBelum ada komentar
Bagikan
Terpopuler