Awal Bulan, Harga Beras Stabil di Rp11.950/Kg (2 September 2022)

Harga beras di pasar tradisional sejumlah wilayah terpantau stabil di Rp11.950/kg, tak beranjak sejak 26 Agustus 2022.

Gita Arwana Cakti

2 Sep 2022 - 13.30

Data

Harga beras di pasar tradisional sejumlah wilayah terpantau stabil pada perdagangan Jumat (2/9) siang. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pukul 12.10 WIB, rata-rata harga beras berada di Rp11.950/kg. Harga beras ini terpantau tak beranjak sejak 26 Agustus 2022.

Secara rinci, harga beras kualitas bawah I juga terpantau stabil di Rp10.850/kg. Harga beras kualitas bawah II naik tipis Rp50/kg menjadi Rp10.600/kg. Selanjutnya, harga beras kualitas medium I stabil di Rp11.950/kg. Sementara itu, harga beras kualitas medium II dan kualitas super I naik Rp50/kg masing-masing menjadi Rp11.800/kg dan Rp13.250/kg. Adapun harga beras kualitas super II stabil di Rp12.850/kg.

Berdasarkan wilayahnya, harga beras tertinggi berada di Kalimantan Tengah mencapai Rp14.900/kg. Harga beras terendah berada di Nusa Tenggara Barat senilai Rp9.850/kg. Di DKI Jakarta, harga beras diperdagangkan sebesar Rp13.650/kg.

Meskipun cenderung stabil, sepanjang Agustus 2022 harga beras naik Rp150/kg sepanjang bulan lalu. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), beras j tercatat menyumbang inflasi yang cukup tinggi untuk bulan lalu bersama telur ayam.

Pada Agustus 2022, telur ayam menyumbang inflasi sebesar 0,022% secara year on year (yoy) dengan harga rata-rata Rp29.014 per kilogram. Kemudian, beras menyumbang inflasi 0,016%. Sementara itu secara bulanan, telur mengalami inflasi 2,87% sedangkan beras mengalami inflasi 0,54% yang didorong harga gabah.

Sementara itu, terkait stok beras di Indonesia, hasil Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Tanah air memiliki stok beras mencapai 9,71 juta ton pada akhir Juni 2022. Jumlah tersebut turun 4,33% dibandingkan dengan sebulan sebelumnya sebanyak 10,15 juta ton.

Sebagian besar stok beras pada Juni 2022 berada di rumah tangga, yakni 6,6 juta ton. Ada pula 1,04 juta ton stok beras yang berada di pedagang. Kemudian, Perum Bulog menyimpan stok beras sebanyak 1,11 juta ton. Adapun, stok beras yang berada di penggilingan serta horeka dan industri masing-masing tercatat sebanyak 0,69 juta ton dan 0,28 juta ton.

Meskipun turun secara bulanan, stok beras masih mencukupi. Stok beras pun akan terus bertambah seiring dengan adanya panen tiap bulan hingga Desember 2022.

Adapun, SCBN dilakukan terhadap 47.817 sampel di 490 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi pada Juni 2022. Jumlah sampel tersebut terdiri dari 14.100 sampel rumah tangga dan 33.717 sampel non-rumah tangga.

(Baca: Indonesia Masih Impor Beras pada 2021, Terbanyak dari India)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags