Harga CPO Mengalami Tren Menurun Selama Maret 2022

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mencatatkan tren melemah selama Maret 2022. Meski demikian, harga komoditas tersebut masih bergerak fluktuatif sepanjang bulan lalu.

Winarni

1 Apr 2022 - 17.27

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mencatatkan tren melemah selama Maret 2022. Meski demikian, harga komoditas tersebut masih bergerak fluktuatif sepanjang bulan lalu.

Berdasarkan data perdagangan bursa derivatif Malaysia, harga CPO untuk kontrak April terkoreksi tajam ke level RM6.391/ton sampai dengan penutupan perdagangan Kamis (31/03). Harga tersebut turun hingga 1.004 poin atau 14,04% dari Selasa (01/03) di RM7.435/ton. 

Untuk kontrak Mei 2022, harga CPO berjangka di Malaysia melemah 719 poin atau 10,63% dari RM6.762/ton ke level RM6.043/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak Juni 2022 terkoreksi 563 poin atau 8,98% dari RM6.268/ton ke level RM5.705/ton. 

Harga CPO sempat membukukan rekor tertingginya di level RM7.620/ton pada Kamis (10/3). Kenaikan tersebut karena permintaan CPO yang meningkat tajam dari Asia dan Eropa.


Ini disebabkan terjadinya penutupan ekspor minyak bunga matahari dari wilayah Laut Hitam akibat invansi Rusia ke Ukraina. Menguatnya data ekpor minyak sawit Malaysia juga ikut memperkuat harga CPO. 

Namun, CPO mulai menurun seiring mendinginnya harga minyak mentah akibat dimulainya perundingan damai Rusia-Ukraina. Selain itu, AS berencana untuk melepaskan 1 juta barel minyak per hari dari cadangan strategis selama enam bulan untuk menenangkan lonjakan harga emas hitam. 

Adanya penguncian wilayah (lockdown) di Shanghai, China akibat melonjaknya kasus Covid-19 juga menjadi pemberat harga CPO. Lockdown berpotensi membuat mobilitas masyarakat menurun, sehingga berdampak kepada permintaan CPO dari Negeri Tirai Bambu menurun.

(Baca: Riau Jadi Produsen Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia pada 2021)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags