Harga Telur dan Daging Ayam Makin Turun (27 September 2022)

Harga daging ayam dan telur ayam kompak terpantau turun pada perdagangan Selasa (27/9) siang.

Gita Arwana Cakti

27 Sep 2022 - 13.00

Data

Harga daging ayam dan telur ayam kompak terpantau turun pada perdagangan Selasa (27/9) siang. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pukul 12.10 WIB, harga daging ayam tercatat turun Rp50/kg atau 0,14% menjadi Rp34.600/kg dari sebelumnya Rp34.650/kg.

Adapun, harga telur terpantau turun Rp200/kg atau 0,69% menjadi Rp28.950/kg dari Rp29.150/kg. Penurunan harga ayam dan telur pada siang ini sejalan dengan rata-rata pergerakan komoditas pangan lainnya yang juga bergerak lebih rendah.

Berdasarkan wilayahnya, harga daging ayam tertinggi berada di Nusa Tenggara Timur mencapai Rp49.800/kg. Harga daging ayam terendah berada di Gorontalo senilai Rp20.250/kg. Di DKI Jakarta, harga daging ayam diperdagangkan sebesar Rp37.250/kg.

Untuk telur ayam, harga paling mahal berada di Papua sebesar Rp40.450/kg. Harga telur ayam termurah di Bali senilai Rp22.900/kg. Sedangkan, harga telur ayam di Jakarta dibanderol sebesar Rp26.050/kg. 

Jika melihat pergerakan harga sepanjang bulan ini, harga daging ayam terpantau telah turun Rp250/kg atau 0,72% dan telur ayam lebih murah Rp2.550/kg atau 8,10%.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) baru saja merilis hasil Survei Pemantauan harga dan memperkirakan inflasi hingga minggu keempat september 2022 akan mencapai 1,10% secara bulanan (mtm).

Adapun telur ayam menjadi salah satu komoditas yang turut menyumbang inflasi pada bulan ini, meskipun bukan menjadi penyumbang utama. Sementara itu daging ayam ras justru mengalami deflasi.

Berdasarkan data tersebut, bensin yang tercatat menjadi penyumbang utama inflasi sebesar 0,91% secara bulanan. Kemudian, komoditas penyumbang inflasi kedua terbesar adalah angkutan dalam kota sebesar 0,05%. Disusul oleh angkutan antar kota, rokok kretek filter, dan beras masing-masing sebesar 0,02%.

Sementara itu, telur ayam ras memberi andil 0,01% terhadap inflasi, bersamaan dengan pasir, semen, dan bahan bakar rumah tangga. Adapun sejumlah komoditas lainnya tercatat mengalami deflasi, termasuk daging ayam ras sebesar -0,03% secara bulanan.

Di sisi lain, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia beberapa waktu lalu telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin ke level 4,25%. Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk merespons lonjakan inflasi yang dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM.  

Sebelumnya, Gubernur Bank indonesia Perry Warjiyo memperkirakan tingkat inflasi pada akhir tahun ini bisa sedikit di atas 6%. Kenaikan harga BBM dinilai dapat mendorong kenaikan inflasi sekitar 1,8% hingga 1,9%.

(Baca: Harga Pangan: Minyak dan Bawang Merah Naik (27 September 2022))

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags