Harga minyak mentah dunia terpantau menguat pada perdagangan Kamis petang (9/3). Kenaikan harga minyak terjadi di tengah penarikan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan dan adanya harapan pulihanya permintaan China.
Sentimen ini mengalahkan kekhawatiran suku bunga AS yang lebih agresif akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi konsumsi minyak global.
Pada perdagangan Kamis (9/3) pukul 15.10 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2023 naik 0,04% menjadi US$76,59 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei 2023 juga menguat 0,24% ke level US$82,61 per barel di London ICE Futures Exchange.
Pada perdagangan sebelumnya, kedua harga acuan minyak mentah global ini sempat membukukan penurunan harian terbesar sejak awal Januari. Hal itu terbebani oleh komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan sebagai tanggapan atas data yang kuat baru-baru ini.
Adapun pergerakan harga minyak saat ini akan terus dipengaruhi oleh sentimen suku bunga dan adanya harapan baru akan tumbuhnya permintaan minyak China yang akan saling tarik menarik memperngaruhi harga pasar minyak global.
Sementara itu, data dari Administrasi Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan pada hari Rabu (8/3) bahwa stok minyak mentah AS turun 1,7 juta barel pekan lalu dan mengakhiri peningkatan selama 10 pekan berturut-turut.
(Baca: Harga Minyak Naik Terbatas, Imbas Pengetatan Stok di AS)