Usai Iduladha, Harga Daging Sapi Berbalik Turun

Setelah Iduladha, harga daging sapi di pasar tradisional sejumlah wilayah terpantau turun pada perdagangan Senin (11/7) siang.

Gita Arwana Cakti

11 Jul 2022 - 13.21

Data

Setelah Iduladha, harga daging sapi di pasar tradisional sejumlah wilayah terpantau turun pada perdagangan Senin (11/7) siang. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pukul 12.40 WIB, harga rata-rata daging sapi turun Rp500/kg atau 0,37% dari Rp135.600/kg menjadi Rp135.100/kg. 

Harga daging sapi kualitas 1 tercatat turun Rp600/kg atau 0,43% dari Rp139.350/kg menjadi Rp138.750/kg. Sementara itu, harga daging sapi kualitas 2 tetap stabil di level Rp129.300/kg.

Berdasarkan wilayahnya, harga daging sapi tertinggi berada di pasar tradisional Aceh mencapai Rp160.400/kg. Harga daging sapi terendah ada di Nusa Tenggara Timur senilai Rp107.900/kg. Di DKI Jakarta, harga daging sapi diperdagangkan sebesar Rp145.850/kg. 

Harga daging sapi sempat konsisten bergerak naik sebesar Rp1.500/kg menjelang Iduladha, tepatnya sejak 6-8 Juli 2022. Kenaikan tersebut terjadi setelah harga daging stagnan di level Rp134.100/kg selama empat hari berturut-turut pada 30 Juni-5 Juli 2022.

Sementara itu, harga daging juga sempat cenderung diperdagangkan lebih rendah sejak akhir Mei hingga pertengahan Juni 2022. Ini sebagai akibat meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Sebagai upaya mencegah penyebaran virus PMK, Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) melakukan jual beli secara online. PPSKI juga terus berupaya menggencarkan sosialisasi kepada para peternak agar tidak membeli sapi yang sudah tertular.

Kemudian, para peternak diminta meningkatkan keamanan di kandang masing-masing dengan penyemprotan disinfektan dan tidak berkunjung antarpeternak. Hal itu dilakukan sebagai upaya lain dalam mencegah penyebaran wabah PMK.

Adapun, pemerintah diminta untuk dapat mengatasi wabah PMK sama seperti wabah Covid-19. Salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi. 

Berdasarkan data Kementerian Pertanian per 7 Juli 2022, wabah PMK tercatat telah menginfeksi 317.889 ekor hewan yang tersebar di 21 provinsi dan 231 kabupaten/kota. Dari angka tersebut, 2.106 hewan ternak mengalami kematian, 3.489 potong bersyarat, 106.925 sembuh, dan 205.459 sisanya belum sembuh. 

Berdasarkan jenis hewannya, sapi paling banyak terinfeksi PMK, yakni 309.000 ekor. Disusul kerbau sebanyak 5.600 ekor, kambing 1.300 ekor, domba 1000 ekor, dan babi 16 ekor. Pemerintah pun telah menetapkan penyakit mulut dan kuku ini sebagai keadaan darurat tertentu. 

(Baca: Jelang Iduladha, Harga Daging Sapi Naik Rp1.100/Kg)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags