Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, penjualan tiket kereta api reguler serta penjualan tiket kereta api tambahan untuk masa angkutan Lebaran 2025 hingga 17 Maret 2025 mencapai 2,05 juta tiket.
Dengan jumlah tersebut, total okupansi tiket terjual mencapai 52,13% dari keseluruhan jumlah tiket yang disiapkan oleh KAI. Berdasarkan kelas layanannya, kereta ekonomi masih menjadi favorit masyarakat yang melakukan mudik pada Lebaran tahun ini.
Ini tercermin dari penjualan tiket kereta ekonomi yang mencapai 1,51 juta tiket per 17 Maret 2025. Jumlahnya setara dengan 73,44% dari total tiket kereta api untuk masa Lebaran 2025 yang sudah terjual.
Kemudian, sebanyak 502.343 tiket kereta api dari kelas eksekutif telah terjual pada masa libur Lebaran 2025. Sementara itu, jumlah tiket kereta api dari kelas bisnis yang telah terjual tercatat sebanyak 42.103 tiket.
Lebih lanjut KAI mencatat, penjualan tiket kereta api pada arus mudik Lebaran 2025 paling tinggi tercatat pada H-2 Lebaran atau pada 29 Maret 2025. Jumlah tiket yang terjual terpantau sebanyak 130.128 tiket.
Pada arus balik, penjualan tiket kereta api tertinggi tercatat pada H+1 Lebaran atau pada 2 April 2025. KAI mencatat, pada H+1 Lebaran ada 123.255 orang yang kembali ke wilayah domisili dengan menggunakan kereta api.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan, sebanyak 52% penduduk Indonesia atau 146,48 juta orang akan melakukan mudik atau perjalanan ke luar kota selama libur Lebaran 2025.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 23,58 juta orang menyatakan akan menggunakan kereta api antar kota untuk pergi ke luar kota pada libur Lebaran tahun ini. Hal ini sebagaimana yang tersaji dalam hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub.
(Baca: Hasil Survei Deretan Moda Transportasi Pilihan Masyarakat Saat Libur Lebaran 2025)