Dapat Sokongan Delapan Sektor, IHSG Kembali Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (22/9). Indeks komposit disokong oleh penguatan delapan sektor.

Haratwadi Handoko

22 Sep 2022 - 21.58

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,43% atau 30,59 poin ke level 7.218,91 pada perdagangan Kamis (22/9). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang harian 7.127,46 hingga 7.225,55.

Indeks komposit disokong oleh penguatan delapan sektor. Sektor energi menguat paling tinggi hingga 2,21% ke level 2.020,15. Sektor barang baku juga terpantau naik 1,30% ke level 1.304,6. 

Sedangkan, tiga sektor lainnya terpantau melemah. Sektor teknologi memimpin penurunan sebesar 0,45% ke level 7.438,12.


Sektor Energi

Indeks sektor energi melejit paling tinggi hingga 2,21% atau 43,59 poin ke level 2.020,15 pada akhir perdagangan Kamis (22/9). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 1.956,25-2.020,64.

Sejumlah saham yang ikut menopang sektor energi, antara lain PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) naik 4,86% atau 190 poin ke level 4.100, PT Indika Energy Tbk. (INDY) tumbuh 4,36% atau 130 poin ke level 3.110, dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) terapresiasi 3,09% atau 130 poin ke level 4.340.

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mencatatkan kontribusi kepada penerimaan negara sebesar Rp9 triliun pada semester I/2022. Kontribusi tersebut terdiri dari pajak sebesar Rp2,7 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp6,3 triliun. 

Corporate Secretary PTBA Apollonius Andwie mengatakan, PTBA berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang optimal kepada negara. Dia melanjutkan, besarnya kontribusi PTBA kepada penerimaan negara didukung oleh kinerja perusahaan yang kian positif. 

Pada semester I/2022, PTBA membukukan laba bersih sebesar Rp6,2 triliun. Nilai tersebut naik 246% dibanding periode serupa tahun lalu (year-on-year/yoy) yang senilai Rp1,8 triliun.

Apollonius menyebutkan, total produksi batu bara PTBA mencapai 15,9 juta ton sepanjang paruh pertama tahun ini. Jumlahnya meningkat 20% dibandingkan pada semester I/2021 yang sebesar 13,3 juta ton. 

Sementara itu, penjualan batu bara PTBA sebanyak 14,6 juta ton atau tumbuh 13% (yoy) hingga akhir Juni 2022. Pencapaian ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid sepanjang semester I/2022. 


Sektor Barang Baku

Indeks sektor barang baku ikut menopang kenaikan IHSG dengan ditutup menguat 1,30% atau 16,79 poin ke level 1.304,6 pada akhir perdagangan Kamis (22/9). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 1.275,01-1.306,19.

Sejumlah saham yang ikut mendorong sektor barang baku, antara lain PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) tumbuh 24,55% atau 54 poin ke level 274, PT SLJ Global Tbk. (SULI) naik 9,4% atau 14 poin ke level 163, dan PT Yanaprima Hastapersada Tbk. (YPAS) terapresiasi 8,22% atau 60 poin ke level 790.

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) membeberkan sejumlah perkembangan terkini dan inovasi dalam melayani pelanggan dan meningkatkan mutu produknya. Sekretaris Perusahaan Cintia Kasmiranti menyatakan, air separation plant (ASP) sudah selesai diproduksi dari China dan akan tiba di pelabuhan Surabaya pada Oktober 2022.

Menurut catatan Bisnis, SBMA membelanjakan dana hasil dari IPO pada 8 September 2021 senilai total Rp 52 miliar.  Salah satunya untuk pembelian ASP seharga Rp19,5 miliar dari perusahaan China, Chun An Ming Rong Import And Export Co., Ltd. 

Perseroan tengah melakukan pengembangan pabrik dengan mendorong kapasitas produksi perusahaan yang ditargetkan meningkat lima kali lipat, yaitu dari 2 juta liter per tahun menjadi 10 juta liter per tahun. Selain itu, perseroan menggandeng Universitas Gajah Mada (UGM) dalam mengkaji pemanfaatan limbah B3 yang merupakan produk sampingan dari gas acetylene.

Cintia menambahkan, ini merupakan sesuatu yang baru di Indonesia bagi manufaktur gas industri karena limbah carbide sisa produksi merupakan limbah B3 yang membutuhkan penanganan khusus dalam pengelolaannya. Dia juga menjelaskan berbagai inovasi terus dilakukan oleh SBMA dengan menjadi satu-satunya perusahaan di Kalimantan yang memiliki laboratorium gas industri. 

Adapun, laboratorium gas industri tersebut digunakan untuk pengujian internal sampel produksi sebelum dikirim ke pelanggan. Ke depan, laboratorium ini diharapkan menghasilkan produk gas yang lebih spesifik.


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi paling tertekan sebesar 0,45% atau 33,59 poin ke level 7.438,12 pada akhir perdagangan Kamis (22/9). Indeks terjatuh setelah bergerak di rentang 7.373,20-7.454,69.

Sejumlah saham yang ikut menekan sektor teknologi, antara lain PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX) merosot 4,84% atau 70 poin ke level 1.375, PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) turun 2,94% atau 350 poin ke level 11.550, dan PT Indointernet Tbk. (EDGE) melemah 2,55% atau 550 poin ke level 21.050.

Sepanjang 2022, sejumlah perusahaan teknologi melakukan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 122.340 karyawan. Melansir dari True Up, telah ada 853 perusahaan teknologi yang melakukan PHK terhadap 122.340 orang. PHK teranyar dilakukan oleh startup layanan kesehatan asal Amerika Serikat, Curative. 

Dalam seminggu terakhir, beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Netflix, Google dan Shopee juga melakukan PHK. Melansir dari Deadline, Netflix melakukan PHK terhadap 30 karyawan dari Netflix Animationnya. 

PHK ini terjadi setelah Netflix menetapkan kepemimpinan baru untuk tim film animasi dengan Karen Toliver (VP Animation Film Content) dan Traci Balthazor (VP Animation Film Production). 

Sementara melansir dari IB Times, Google telah memberitahukan akan adanya pemotongan terhadap proyek di Area 120. Mereka yang bekerja di proyek tersebut pun harus mulai mencari pekerjaan. 

Di Indonesia, e-commerce milik SEA Group, Shopee mengumumkan PHK terhadap karyawannya. Ini dilakukan tak lama setelah adanya pengumuman jajaran eksekutif induk Shopee dan Garena, Sea Ltd mengorbankan gaji dan memperketat kebijakan pengeluaran dalam rangka melindungi perusahaan dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.

Belum lama ini , SEA Group juga melakukan PHK terhadap tentakel bisnis Garena, lini gim miliknya. Terdapat 40 karyawan yang terkena PHK dari aplikasi streaming langsung game Booyah!, termasuk tim manajemen produk dan jaminan kualitas. 

Perusahaan yang berbasis di Singapura itu juga akan menutup beberapa usaha eksperimentalnya di unit R&D Sea Labs. Sea Group akan melepaskan sekitar selusin karyawan yang bekerja di berbagai bidang, seperti cloud publik dan blockchain.

(Baca: Suku Bunga Acuan BI dan The Fed Naik, IHSG Ditutup Menguat)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags