Disokong Lima Sektor, IHSG Rebound pada Awal Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (19/9). Indeks komposit disokong penguatan lima indeks sektoral.

Haratwadi Handoko

19 Sep 2022 - 18.55

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,37% atau naik 26,62 poin ke posisi 7.195,49 pada perdagangan Senin (19/9). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang harian 7.151,62 hingga 7.231,42.

Indeks komposit disokong penguatan lima indeks sektoral. Sektor kesehatan menguat paling signifikan hingga 1,22% ke level 1.466,89. Posisinya diikuti sektor barang konsumen non-primer yang meningkat sebesar 0,57% ke level 885,02. 

Sedangkan, enam sektor lainnya mengalami penurunan. Sektor transportasi dan logistik memimpin pelemahan hingga 1,86% ke level 1.868,16.


Sektor Barang Konsumen Non-Primer

Indeks sektor barang konsumen non-primer ikut menopang kenaikan IHSG dengan ditutup menguat 0,57% atau 4,98 poin ke level 885,02 pada akhir perdagangan Senin (19/9). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 874,26-885,02.

Sejumlah saham yang ikut mendorong sektor barang konsumen non-primer, antara lain PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) menguat 3,92% atau 200 poin ke level 5.300, PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) naik 2,94% atau 6 poin ke level 210, dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) terapresiasi 1,71% atau 4 poin ke level 238.

Emiten yang terafiliasi dengan Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) baru-baru ini melakukan investasi di sektor teknologi digital. Approver Mahaka Media S. Pramudityo Anggoro mengatakan, ABBA telah melakukan penyertaan saham kepada perusahaan patungan bernama PT Akasia Code Digital.

Rincian komposisi modal PT Akasia Code Digital berupa modal dasar senilai Rp6 miliar serta modal disetor dan ditempatkan Rp2 miliar. Komposisi kepemilikan saham digenggam oleh PT Code Development Indonesia sebanyak 10.000 saham dengan nilai Rp1 miliar atau 50%. Sisanya dipegang ABBA dengan proporsi kepemilikan 10.000 saham dengan nilai Rp1 miliar.

Tujuan transaksi untuk investasi di sektor teknologi digital melalui investasi baru. Tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan usaha atau kelangsungan usaha ABBA. 

Untuk diketahui, PT Code Development Indonesia atau Code.id merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pengembangan perangkat lunak (software). PT Akasia Code Digital sebagai perusahaan patungan ABBA dengan Code telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Nomor AHU-0061959.AH. 01.01.Tahun 2022 pada 9 September 2022.


Sektor Kesehatan

Indeks sektor kesehatan menguat paling signifikan hingga 1,22% atau 17,68 poin ke level 1.466,89 pada akhir perdagangan Senin (19/9). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 1.447,53-1.470,04.

Sejumlah saham yang ikut menopang sektor kesehatan, antara lain PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) melejit 5,09% atau 70 poin ke level 1.445, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) naik 4,93% atau 35 poin ke level 745, dan PT Bundamedik Tbk. (BMHS) menguat 1,67% atau 10 poin ke level 610.

Emiten farmasi dan jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) siap membagikan dividen hingga 90% dari total laba bersih. Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard mengatakan, SIDO mengambil sebanyak 90% dari laba bersih untuk menebar dividen. Meski demikian, Leonard mengaku belum bisa menyebut nominalnya lantaran masih menunggu keputusan dari direksi.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, kinerja penjualan SIDO turun 2,58% (yoy) dari Rp1,65 triliun menjadi Rp1,61 triliun. Turunnya penjualan SIDO berimbas kepada laba bersih. Belum lagi, pembengkakan beban pokok penjualan turun menggerus bottom line

Laba bersih SIDO tercatat sebesar Rp445,59 miliar. Jumlah itu mengalami penurunan 11,24% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp502 miliar.

Presiden Direktur Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul David Hidayat menjelaskan, pendapatan SIDO memang mengalami sedikit penurunan pada semester I/2022. Kondisi itu terjadi karena lonjakan permintaan luar biasa pada tahun lalu karena pandemi membuat masyarakat panik dan membeli produk-produk kesehatan.

Lebih lanjut, David menjelaskan penurunan profitabilitas karena adanya kenaikan harga bahan baku yang telah bergerak naik sejak awal tahun ini. Sayangnya, kenaikan harga jual beberapa produk efektif pada awal kuartal II/2022, sehingga dampak kenaikan harga jual menutupi kenaikan harga bahan baku kurang begitu terasa.


Sektor Transportasi & Logistik

Indeks sektor transportasi dan logistik paling tertekan sebesar 1,86% atau 35,32 poin ke level 1.868,16 pada akhir perdagangan Senin (19/9). Indeks terjatuh setelah bergerak di rentang 1.862,23-1.916,09.

Sejumlah saham yang ikut menekan sektor transportasi dan logistik, antara lain PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) turun 6,38% atau 18 poin ke level 264, PT Temas Tbk. (TMAS) drop 4,25% atau 90 poin ke level 2.030, dan PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) melemah 3,39% atau 4 poin ke level 114.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeberkan sejumlah strategi yang disiapkan bersama dengan sejumlah pelaku industri dalam upaya memulihkan sektor penerbangan. Salah satunya adalah mendorong airline baru. 

Strategi lainnya dengan memaksimalkan utilisasi armada penerbangan. Ada pula langkah penataan kembali jam operasi bandar udara dan relaksasi aspek komponen biaya penerbangan maupun tingkat keterisian pesawat. 

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa harga tiket pesawat mulai turun pada Agustus 2022. Penurunan harga tiket bahkan menjadi salah satu pendorong deflasi sebesar 0,21% secara bulanan (month-to-month) pada bulan lalu. 

BPS mencatat, penurunan harga tiket pesawat di antaranya dipicu oleh sejumlah kebijakan pemerintah dalam peringanan biaya operasi pesawat, pembebasan PNBP untuk jasa pendaratan, sekaligus penempatan dan penyimpanan pesawat di bandara. Kendati strategi dan optimisme pemulihan pascapandemi, sejumlah tantangan masih diantisipasi oleh pihak regulator.

Sebelumnya, sinyal pemulihan di sektor penerbangan semakin kuat setelah adanya geliat pergerakan penumpang di bandara kelolaan salah satu BUMN, yakni PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II. Jumlah pergerakan penumpang di bandara-bandara AP II pada kuartal I/2022 secara kumulatif rata-rata sekitar 4 juta penumpang per bulan.

Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan pada kuartal I/2021 yang rata-ratanya sekitar 2,3 juta penumpang per bulan. Pada kuartal II/2022, jumlah penumpang kembali meningkat signifikan menjadi rata-rata 5,3 juta penumpang per bulan, salah satunya didorong Lebaran.

(Baca: IHSG Bertengger di Zona Hijau, ASII dan BBCA Jadi Penopang)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags