Ditopang Sentimen Domestik, IHSG Menghijau dalam Sepekan

Selama sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,91% dibandingkan pekan sebelumnya Jumat (2/9) yang berada di level 7.177,18.

Dyah Ayu Kartika

9 Sep 2022 - 17.30

Data

Selama sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,91% dibandingkan dengan pekan sebelumnya, Jumat (2/9), yang berada di level 7.177,18. Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat dari hari sebelumnya sebesar 0,15% atau setara 10,64 poin ke level 7.242,66.

Sektor yang menguat paling siginifkan selama sepekan adalah sektor energi sebesar 3,7%, diikuti sektor barang baku yang naik 3,56%. Sementara itu, sektor transportasi menjadi yang paling boncos dalam sepekan dengan koreksi 3,03% dan juga sektor barang konsumen primer yang melemah 1,8%.

Tak hanya itu, dalam sepekan, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 149,1 miliar unit saham dengan nilai transaksi Rp62 triliun. Lalu investor asing pun cenderung masuk ke pasar dengan net foreign buy sepekan mencapai Rp3,73 triliun di seluruh pasar.

Penguatan IHSG sepekan terjadi di tengah beragam sentimen dalam negeri terkait kenaikan BBM bersubsidi. Pada Sabtu (3/9), pemerintah akhirnya mengumumkan kenaikan harga BBM jenis Pertalite menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi menjadi Rp6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp14.500 per liter.

Di sisi lain, rilis posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 terpantau tetap tinggi yakni sebesar US$132,2 miliar. Angka tersebut relatif stabil dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2022 yang juga sebesar 132,2 miliar dolar AS. 

Selain itu, Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2022 juga mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal tersebut tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2022 yang sebesar 124,7 atau lebih tinggi dibandingkan sebelumnya 123,2 pada Juli 2022.

Lalu pada periode Juli 2022, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) pun mengindikasikan kinerja penjualan eceran yang tumbuh lebih tinggi, tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2022 yang tercatat sebesar 200,2 atau tumbuh 6,2% (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,1% (yoy).

Sementara dari kabar global, harga batu bara sempat mencatatkan rekor baru pada perdagangan Senin (5/9), di mana harga batu bara kontrak Oktober di pasar ICE Newcastle ditutup pada harga US$463,75 per ton waktu itu. Pelemahan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turut mewarnai pergerakan IHSG. 

Kenaikan risk free rate dipicu oleh arah kebijakan moneter bank sentral AS yang masih bernada hawkish. Pelaku pasar mengantisipasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada pertemuan September ini.

(Baca: IHSG Tembus 7.242, Sektor Kesehatan Beri Stimulus)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags