Hanya 2 Sektor di Zona Hijau, IHSG Kembali Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (29/9). Indeks komposit terbebani oleh penurunan sembilan indeks sektoral.

Haratwadi Handoko

29 Sep 2022 - 19.36

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (29/9). Ini merupakan pelemahan kelima secara berturut-turut. 

IHSG ditutup turun 0,58% atau 40,83 poin menuju level 7.036,2. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang harian 7.023,21 hingga 7.135,50.

Indeks komposit terbebani oleh penurunan sembilan indeks sektoral. Sektor teknologi tertekan paling dalam sebesar 1,95% ke level 7.046,09. Posisinya diikuti sektor transportasi dan logistik yang juga melemah 1,61% ke level 1.783,6. 

Sedangkan, hanya dua indeks sektoral yang masih bertahan di zona hijau. Sektor kesehatan memimpin penguatan sebesar 0,92% ke level 1.477,36.


Sektor Kesehatan

Indeks sektor kesehatan memimpin penguatan sebesar 0,92% atau 13,51 poin ke level 1.477,36 pada akhir perdagangan Kamis (29/9). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 1.458,32-1.494,51.

Sejumlah saham yang ikut menopang sektor kesehatan, antara lain PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) terapresiasi 0,84% atau 10 poin ke level 1.195, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) naik 0,70% atau 5 poin ke level 715, dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menguat 0,55% atau 10 poin ke level 1.830.

Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melakukan ekspansi bisnis ke Filipina dengan mendirikan joint venture (JV) dengan nama Kalbe Ecossential International Inc (KEI). Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata menjelaskan, pembentukan JV yang bekerja sama dengan Ecossential Food Philippines (EFC) bertujuan melengkapi serta memperkuat distribusi produk KLBF di Filipina.

KEI nantinya akan memasarkan produk non-farmasi KLBF, seperti Extra Joss yang saat ini sudah beredar di Filipina. Selain produk nutrisi dan non-farmasi lainnya, kehadiran KEI diharapkan dapat menjadi peluang KLBF untuk memasarkan obat resep. 

Sebagai informasi, KLBF mendirikan KEI dengan modal dasar senilai 130 juta peso Filipina (PHP) pada 25 Agustus 2022. Dari modal dasar tersebut, sebanyak PHP 30 juta ditempatkan dan disetor penuh dengan kepemilikan saham KEI sebesar 60% dan 40% digenggam EFC.

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Lukito Kurniawan Gozali optimistis perseroan dapat mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 11% hingga 15% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2022. Hal itu mengingat sepanjang semester I/2022, perseroan telah mencatatkan pertumbuhan penjualan 12,2% (yoy). 

KLBF juga menargetkan pertumbuhan earning per share atau laba per saham (EPS) sebesar 11%—15% hingga akhir tahun. Per semester I/2022, KLBF mencatatkan pertumbuhan EPS sebesar 9,9%. 

Untuk tahun buku 2022, KLBF menargetkan rasio pembayaran dividen sebesar 45%—55%. Sebagai catatan, rasio pembayaran dividen KLBF meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 48% untuk tahun buku 2020 menjadi 52% untuk tahun buku 2021.


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi paling tertekan hingga 1,95% atau 139,8 poin ke level 7.046,09 pada akhir perdagangan Kamis (29/9). Indeks terjatuh setelah bergerak di rentang 7.042,97-7.269,7.

Sejumlah saham yang ikut menekan sektor teknologi, antara lain PT WIR ASIA Tbk. (WIRG) drop 6,80% atau 34 poin ke level 466, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) turun 3,10% atau 8 poin ke level 250, dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melemah 2,14% atau 6 poin ke level 274.

Status unicorn untuk startup dinilai sudah tidak relevan saat ini, terlebih dengan adanya tech winter di seluruh perusahaan teknologi secara global. Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan, startup pada saat ini lebih dilihat dari arah profitabilitas dan keberlanjutannya.

Menurut Eddi, valuasi memang penting, tapi harus dibarengi nilai produk dan jasa yang ditawarkan. Dia pun menilai startup dilihat memiliki potensi profitabilitas jika terus melakukan inovasi dan berhenti membakar uang tanpa arah yang jelas. 

Sebagai informasi, Indonesia telah memiliki 11 unicorn. Mereka adalah J&T Express, Traveloka, OVO, Akulaku, Xendit, Ajaib, Kopi Kenangan, Tiket.com, Kredivo, Blibli, dan DANA.


Sektor Transportasi & Logistik

Indeks sektor transportasi dan logistik turut menjadi pemberat utama IHSG dengan ditutup anjlok 1,61% atau 29,09 poin ke level 1.783,6 pada akhir perdagangan Kamis (29/9). Indeks anjlok setelah bergerak di rentang 1.778,91-1.829,74.

Sejumlah saham yang ikut memberatkan sektor transportasi dan logistik, antara lain PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. (NELY) turun 4,76% atau 14 poin ke level 280, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI) drop 1,75% atau 4 poin ke level 224, dan PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) melemah 1,33% atau 30 poin ke level 2.230.

Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) menilai, kenaikan tarif penyeberangan sebesar 11% belum sesuai dengan usulan yang diajukan oleh pengusaha. Ketua Umum DPP Gapasdap Khoiri Soetomo mengatakan, kenaikan harga BBM bukan merupakan faktor terbesar pendorong peningkatan tarif. 

Kekurangan pada saat penetapan tarif sejak 2018 hingga saat ini yang mencapai 35,4% justru menjadi faktor terbesar dari peningkatan harga tiket feri saat ini. Oleh sebab itu, kenaikan tarif yang hanya diakomodasi sebesar 11% melalui Keputusan Menteri Perhubungan (KM) 184/2022 tidak cukup untuk menjamin keselamatan pelayaran dan juga standar pelayanan minimum (SPM).

Kenaikan tarif yang tidak sesuai dengan usulan asosiasi, kata Khoiri, membuatnya tidak bisa menerima tuntutan untuk keselamatan dari pemerintah. Dia menilai keselamatan penyeberangan kini menjadi tanggung jawab dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), bukan lagi operator/pengusaha karena tarif baru masih minim. 

Selain faktor keselamatan, kurangnya kenaikan tarif dinilai turut memengaruhi tingkat kesejahteraan karyawan perusahaan penyeberangan. Di sisi lain, Khoiri membandingkan kenaikan tarif yang diatur untuk angkutan penumpang maupun barang jalur darat yang sekitar 35% dengan 40%.

Sebelumnya, Kemenhub resmi menaikkan tarif penyeberangan antarprovinsi kelas ekonomi sekitar 11% pada 23 lintasan penyeberangan. Hal itu diatur melalui KM No.184/2022 yang ditandatangani pada Rabu (28/9) dan berlaku di level dunia usaha tiga hari setelahnya. Sebagai contoh, tarif penyeberangan untuk penumpang di lintas Merak-Bakauheni naik Rp2.100 dari Rp14.475 ke Rp16.575.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menilai, dengan adanya penyesuaian tarif angkutan penyeberangan, maka operator diharapkan bisa lebih meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran serta menjaga kualitas layanan angkutan penyeberangan. Hendro juga mengatakan, penyesuaian tarif telah memperhitungkan kenaikan yang wajar dan adil bagi pengguna jasa maupun operator.

(Baca: Masih Tertahan di Zona Merah, IHSG Turun ke 7.036,2)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags