IHSG Berbalik Turun di Tengah Rilis Ekonomi RI (6 Februari 2023)

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau lesu dan berbalik ke zona merah pada penutupan perdagangan Senin (6/2). IHSG melemah 0,55% atau setara 37,94 poin menuju posisi 6.873,79 di tengah rilis perekonomian Indonesia.

Dyah Ayu Kartika

6 Feb 2023 - 16.12

Data

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau lesu dan berbalik ke zona merah pada penutupan perdagangan Senin (6/2). IHSG melemah 0,55% atau setara 37,94 poin menuju posisi 6.873,79 di tengah rilis perekonomian Indonesia.

Sepanjang perdagangan, indeks komposit cenderung beregerak di zona merah dalam rentang harian dari terendah 6.835,76 hingga tertinggi di level 6.924,88. Tercatat 208 saham berhasil menguat, 302 saham parkir di zona merah dan 219 saham lainnya ditutup stagnan. 

Sektor teknologi mengalami penurunan paling signifikan dengan koreksi 1,62%, diikuti sektor properti yang melemah 1,02%. Kapitalisasi pasar tercatat berada pada posisi Rp9.492,45 triliun dan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 16,46 miliar unit saham dengan nilai transaksi sejumlah Rp9,35 triliun. 

Beberapa saham yang banyak ditransaksikan oleh investor antara lain PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang diperdagangkan sebanyak Rp1,03 triliun dan saham BBCA menghijau 0,29% ke 8.725. Diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi Rp670,87 miliar dan saham BBRI ditutup turun 0,21% ke level 4.740. Selanjutnya ada saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan nilai transaksi sejumlah Rp539,28 miliar dan sahamnya ditutup melemah 0,5% ke posisi 9.875. 

IHSG melemah di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2022 yang tercatat sebesar 5,31% atau lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70%. 

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 19,87%. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 16,28%.

Adapun ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2022 dibandingkan kuartal IV/2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01% (yoy). Namun, pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal III/2022 yang tercatat sebesar 5,73%.

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,99%. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,93%.

Indeks utama bursa saham Asia terpantau bervariasi pada Senin (6/2) pukul 16.00 WIB. Hang Seng melemah 2,02% dan Shanghai Composite turun 0,76%, sedangkan Nikkei 225 menguat 0,67% dan Strait Times cenderung stagnan.

Di sisi lain, indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) terpantau parkir di zona merah pada Jumat (3/2) waktu setempat. Nasdaq Composite melemah 1,59%, S&P 500 turun 1,04%, sedangkan  Dow Jones terkoreksi 0,38%. 

(Baca: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Mencapai 5,31%)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags