Indeks Sektoral : 8 Sektor Menghijau, IHSG Berbalik Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada perdagangan Kamis (26/1). Indeks komposit disokong oleh delapan sektor.

Haratwadi Handoko

26 Jan 2023 - 18.08

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dengan menguat 0,51% atau 34,89 poin menuju level 6.864,82 pada perdagangan Kamis (26/1). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.815,79 hingga 6.874,87.

Indeks komposit disokong oleh delapan sektor. Sektor transportasi dan logistik memimpin penguatan sebesar 3,72% ke level 1.780,62. Sektor keuangan juga terpantau tumbuh 1,58% ke level 1.422,19. 

Sedangkan, tiga sektor lainnya mencatatkan penurunan. Sektor energi memimpin pelemahan sebesar 1,90% ke level 2.164,19.


Sektor Energi

Indeks sektor energi menjadi indeks sektoral yang paling tertekan hingga 1,90% atau 41,8 poin ke level 2.164,19 pada akhir perdagangan Kamis (26/1). Indeks terjatuh setelah bergerak di rentang 2.162,95-2.205,98.

Sejumlah saham yang ikut menekan sektor energi, antara lain PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turun 4,43% atau 925 poin ke level 19.975, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) drop 3,83% atau 120 poin ke level 3.010, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) melemah 3,83% atau 1.400 poin ke level 35.125.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkukuh melarang ekspor seluruh mineral mentah pada Juni 2023. Hal itu bakal tetap dilakukan, meski pembangunan sebagian besar pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter jauh dari target yang ditetapkan. 

Pelaksana Harian Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Muhammad Idris Froyoto Sihite mengatakan, komitmen itu sebagai tindaklanjut amanat hilirisasi yang diatur di dalam UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Di sisi lain, Idris mengatakan, pemerintah ingin menagih komitmen pelaku usaha untuk membangun smelter di dalam negeri lewat tenggat moratorium ekspor mineral medio 2023.

Menurut Idris, sebagian besar pelaku usaha belum menjalankan komitmen pembangunan smelter sesuai dengan laporan yang disampaikan ke kementerian. Malah, sebagian pelaku usaha justru menyampaikan komitmen pembangunan smelter hanya untuk mendapat fasilitas ekspor. Ketika ditinjau ke lapangan, kata Idris, tidak ada kemajuan pembangunan smelter yang riil.


Sektor Keuangan

Indeks sektor keuangan ikut menopang kenaikan IHSG dengan ditutup menguat 1,58% atau 22,07 poin ke level 1.422,19 pada akhir perdagangan Kamis (26/1). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 1.400,12-1.422,47.

Sejumlah saham yang ikut menopang sektor keuangan, antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terapresiasi 4,41% atau 400 poin ke level 9.475, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) naik 3,77% atau 130 poin ke level 3.580, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 3,35% atau 275 poin ke level 8.475.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengantongi laba sebesar Rp40,7 triliun sepanjang 2022. Jumlah itu mengalami kenaikan 20,6% secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Adapun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebesar 5,3% sepanjang tahun lalu. Persentase itu tumbuh tipis sebesar 2 basis poin (bps) secara tahunan.

Dari sisi profitabilitas, tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) BBCA naik tipis sebesar 4 bps (yoy) menjadi 3,2%. Kemudian, tingkat pengembalian ekuitas atau retun on equity (ROE) tumbuh 340 bps (yoy) menjadi 21,7%.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BBCA menjelaskan bahwa pertumbuhan laba tidak lepas dari strategi bank mengembangkan ekosistem secara hybrid, baik di platform online maupun offline. Ini membuat dana murah bank, giro, dan tabungan naik 10,6% yoy.


Sektor Transportasi dan Logistik

Indeks sektor transportasi & logistik menguat paling tinggi sebesar 3,72% atau 63,93 poin ke level 1.780,62 pada akhir perdagangan Kamis (26/1). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 1.716,69-1.780,62.

Sejumlah saham yang ikut menopang sektor dan logistik, antara lain PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) terapresiasi 10,60% atau 230 poin ke level 2.400, PT Temas Tbk. (TMAS) naik 6,03% atau 140 poin ke level 2.460, dan PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. (NELY) menguat 1,34% atau 4 poin ke level 302.

IPC Terminal Petikemas atau IPC TPK mencatatkan pertumbuhan kinerja bongkar muat mencapai 2,87 juta twenty foot equilvalent unit (TEUs) pada 2022. Jumlah itu telah berada di atas target perusahaan yang sebesar 2.802.441 TEUs. Nilainya pun meningkat 5,92% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 2.720.810 TEUs

Seiring dengan hal tersebut, kinerja keuangan IPC TPK turut meningkat dengan pendapatan sebesar Rp2,85 triliun. Jumlah itu naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,51 triliun. Catatan ini juga berada di atas RKAP perusahaan yang ditetapkan oleh pemegang saham sebesar Rp2,60 triliun.

Direktur Utama IPC TPK David P. Sirait memastikan, komitmen perseroan untuk terus melakukan inovasi dan inisiatif terobosan baru guna mendukung peningkatan kinerja korporasi juga optimalisasi pelayanan. Pelayanan ekstra diberikan kepada pengguna jasa, mulai dari berthing on arrival, pelayanan berbasis planning and control, optimalisasi dan digitalisasi alat bongkar muat peti kemas, hingga saat kapal berlayar meninggalkan dermaga.

(Baca: IHSG Rebound, BBRI dan BBCA Ikut Jadi Penopang (26 Januari 2023))

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags