Kenaikan Sembilan Sektor Bawa IHSG Kembali Cetak Rekor

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan kembali mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Kamis (24/03). Indeks komposit disokong oleh sektor barang baku menguat hingga 1,73%.

Gita Arwana Cakti & Haratwadi Handoko

24 Mar 2022 - 23.06

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,77% atau 53,57 poin ke level 7.049,69 pada perdagangan Kamis (24/03) dengan rekor baru. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.977,83 hingga level 7.049,69.

Sembilan indeks sektoral kompak menguat dipimpin oleh sektor barang baku yang naik 1,73% ke level 1.331,29. Sementara itu dua indeks sektoral melemah, yakni sektor transportasi dan logistik turun 0,73% ke level 1.857,29 dan sektor infrastruktur terkoreksi 0,31% ke level 988,91.


Sektor Barang Baku

Indeks sektor barang baku ditutup menguat 1,73% atau 22,64 poin ke level 1.331,29 pada penutupan perdagangan Kamis (24/03). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 1.308,65 hingga 1.331,29 sepanjang perdagangan.

Sejumlah saham yang ikut menopang penguatan indeks sektor barang baku, antara lain PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) melesat 5,6% atau 140 poin ke level 2.640, PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI) melonjak 5,8% atau 4 poin ke level 73, dan PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) menguat 4,24% atau 75 poin ke level 1.845.

Pada pertengahan bulan ini, Antam telah menandatangi perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) untuk memasok listrik sebesar 80 MVA ke fasilitas pengolahan dan pemurnian feronikel Halmahera Timur, Maluku Utara. Manajemen perseroan mengatakan dengan penandatanganan ini smelter feronikel Antam diharapkan dapat beroperasi penuh pada tahun ini. 


Sektor Perindustrian

Indeks sektor perindustrian menguat 1,39% atau 15,8 poin ke level 1.149,38 pada penutupan perdagangan Kamis (24/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.133,58 hingga 1.156,69.

Sejumlah saham yang ikut mendorong penguatan indeks perindustrian, antara lain PT Multipolar Tbk. (MLPL) naik 2,61% atau 6 poin ke level 236, PT Ladangbaja Murni Tbk. (LABA) melonjak 6,84% atau 8 poin ke level 125, dan PT Astra International Tbk. (ASII) menguat 1,54% atau 100 poin ke level 6.575.

Pada tahun ini, grup konglomerasi Astra, ASII diketahui menganggarkan belanja modal hingga Rp19 triliun. Pada tahun ini, perseroan berencana mendanai investasi baru seperti di sektor renewable energy dan new economy

Astra melihat potensi pertumbuhan dua sektor ini masih tinggi seiring dengan meningkatnya digitalisasi dan kemajuan teknologi. Di sisi lain, ASII juga tengah menantikan penerapan pajak barang mewah (PPnBM) untuk mendorong kinerja penjualan mobil pada tahun ini. 

Hingga Februari 2022 penjualan mobil dari grup Astra tercatat mencapai 43.023 unit. Jumlah itu naik 62,33% dibandingkan pada Februari 2021 yang sebanyak 26.502 unit.


Sektor Properti & Real Estat

Indeks sektor properti dan real estat ikut menopang penguatan IHSG dengan naik 1,51% atau 11,08 poin ke level 743,03 pada penutupan perdagangan Kamis (24/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 729,8 hingga 747,28.

Sejumlah saham yang ikut mendorong penguatan indeks sektor properti dan real estat, antara lain PT Modernland Realty Ltd. Tbk. (MDLN) melesat 12,35% atau 10 poin ke level 91, PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) naik 4,94% atau 8 poin ke level 170, dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) tumbuh 2,61% atau 20 poin ke level 785.

Dari dalam negeri, perkembangan industri properti masih terlihat cukup cerah. Pada Februari 2022, pasar properti rumah seken mengalami kenaikan, baik dari segi suplai dan harga. 

Pada Februari 2022, volume suplai rumah seken naik 21,6% secara tahunan. Sementara, volume suplai rumah seken meningkat 3,5% secara bulanan. 

Dari sisi harga, rerata harga rumah seken naik 0,2% (mtm) untuk wilayah Jabodetabek. Bekasi mengalami kenaikan paling tinggi sebesar 1,2% (mtm).


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi menguat 0,96% atau 77,71 poin ke level 8.212,42 pada penutupan perdagangan Kamis (24/03). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 8.062,92 hingga 8.229,94.

Sejumlah saham yang ikut mengangkat indeks sektor teknologi, antara lain PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melesat 9,27% atau 28 poin ke level 330, PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX) naik 3,29% atau 55 poin ke level 1.725, dan PT Indosterling Technomedia Tbk. (TECH) naik 0,47% atau 20 poin ke level 4.300.

Saham BUKA melesat setelah ditutup turun 2,58% pada perdagangan kemarin. Sepanjang tahun ini, harga saham BUKA juga masih turun tajam 23%. Semenjak pertama kali melantai di bursa pada Agustus 2021, saham BUKA telah merosot 69%. 

BUKA diketahui berencana untuk membuka lock up saham para pemegang saham strategis mulai 28 Maret 2022. Di sisi lain, berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2021, perseroan juga diketahui telah melakukan akuisisi terhadap sejumlah saham startup, seperti PT Belajar Tumbuh Berbagi (BTB).


Sektor Infrastruktur

Indeks sektor infrastruktur terkoreksi 0,31% atau 3,03 poin ke level 988,91 pada penutupan perdagangan Kamis (24/03). Indeks melemah setelah bergerak pada rentang 985,87-1.000,62.

Sejumlah saham yang ikut menekan pergerakan indeks infrastruktur, antara lain PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) terkoreksi 6,58% atau 5 poin ke level 71, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) melemah 4,4% atau 35 poin ke level 760, dan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. (DGIK) melemah 1,23% atau 2 poin ke level 160.

Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel dikabarkan tengah menjajaki peluang untuk mengakuisisi perusahaan asing yang berbasis di Asia. Manajemen Mitratel pun mengakui membuka peluang tersebut jika memang ada penawaran yang menarik.

Di sisi lain, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) itu telah mencadangkan dana untuk belanja modal hingga Rp9,9 triliun. Perseroan menargetkan penambahan 3.000-4.000 kolokasi, build to suit 750 tower, 3.000 akuisisi tower, dan pembangunan fiber optic sepanjang 6.000 kilometer.


Sektor Transportasi & Logistik

Indeks sektor transportasi dan logistik ditutup melemah 0,73% atau 13,66 poin ke level 1.857,29 pada penutupan perdagangan Kamis (24/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.849,42 hingga 1.870,94.

Sejumlah saham yang memberatkan indeks transportasi dan logistik, antara lain PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) terkoreksi 6,72% atau 40 poin ke level 555, PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) turun 2,46% atau 35 poin ke level 1.390, dan PT Weha Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) melemah 0,54% atau 1 poin ke level 185.

Transkon Jaya pada akhir bulan lalu telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk mendirikan dua anak perusahaan, yaitu PT Multinet Perkasa Indonesia dan PT Borneo Sentana Gemilang. Hal itu sekaligus menjadikan emiten berkode saham TRJA sebagai perusahaan induk (Holding Company). 

Aksi korporasi tersebut diharapkan dapat semakin menguatkan strategi bisnis terhadap persaingan usaha dalam core bisnis yang sejenis. Pada tahun ini, TRJA juga tengah menyiapkan berbagai macam strategi dan gebrakan bisnis untuk terus mendorong kinerja usahanya.

(Baca: IHSG Kembali Cetak Rekor, Sektor Barang Baku Paling Legit)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags