Nyaris Seluruh Sektor Merah, IHSG Jatuh 1,87%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ke zona merah pada Jumat (16/9) dengan ditutup melemah 1,87% atau setara 136,73 poin menjadi 7.168,87.

Dyah Ayu Kartika

16 Sep 2022 - 17.30

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ke zona merah pada Jumat (16/9) dengan koreksi tajam mencapai 1,87% atau setara 136,73 poin menjadi 7.168,87. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang harian 7.163,07 hingga level 7.299,03. 

Nyaris seluruh sektor terpantau melemah kecuali sektor barang baku yang masih menguat tipis 0,06%. Sementara sektor yang melemah paling dalam adalah sektor energi dengan koreksi 2,14% dan diikuti sektor keuangan yang turun 1,88%. 

Tercatat, hanya 156 saham menguat, 414 saham melemah dan 128 saham lainnya bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau berada pada posisi Rp9.457,14 triliun dan volume saham yang diperdagangkan mencapai 40,32 miliar unit saham dengan nilai Rp27,31 triliun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp3,08 triliun. Saham BBCA ditutup melemah 3,43% ke level 8.450. Saham lainnya yang aktif diperdagangkan adalah saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang mencapai Rp1,68 triliun. Serupa seperti saham BBCA, saham BUMI ditutup melemah 5,26% ke level 180. Selanjutnya terdapat saham yang juga aktif diperdagangkan adalah saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang mencapai Rp1,66 triliun. Saham AMRT ditutup melemah 4,29% ke level 2.230.

Pergerakan IHSG cenderung searah dengan pergerakan bursa saham regional yakni Asia-Pasifik yang terpantau ambles. Indeks Nikkei Jepang turun 1,11%, Hang Seng Hong Kong merosot 0,89%, Shanghai Composite China koreksi 2,3%, Straits Times Singapura melemah 0,3%, ASX 200 Australia melemah 1,52% dan KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,79%.

Tak hanya bursa Asia-Pasifik saja, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street juga ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,56%, S&P 500 terkontraksi 1,13% dan Nasdaq Composite koreksi 1,43%.

IHSG yang mengalami penurunan ini seiring dengan adanya aksi jual atau profit taking. Sejumlah harga komoditas pun mengalami penurunan diantaranya adalah minyak, emas, batu bara, timah serta nikel. Pelaku pasar juga masih khawatir dengan inflasi global, terutama di AS yang masih tinggi pada Agustus lalu. The Fed telah menegaskan komitmennya untuk terus menaikkan suku bunga dan menahannya di level tinggi hingga inflasi kembali ke 2%. Bukan hanya The Fed, bank sentral utama dunia lainnya juga bisa melakukan hal yang sama, sehingga dunia terancam resesi.

(Baca: Neraca Dagang RI Agustus 2022 Surplus, IHSG Rebound)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags