Pelemahan Lima Sektor Seret IHSG ke Teritori Negatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (11/03). Sektor energi dan keuangan menjadi motor penggerak IHSG ke teritori negatif, masing-masing terkoreksi sebesar 0,84% dan 0,49%.

Gita Arwana Cakti & Haratwadi Handoko

11 Mar 2022 - 22.37

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,02% atau 1,41 poin menuju level 6,922,6 pada perdagangan Jumat (11/03). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di level terendah 6.853,86 hingga tertinggi 6.922,6.

Jika melihat indeks sektoral pada Jumat (11/03), perbandingannya memang sangat tipis yakni sebanyak lima sektor melemah dan enam sektor menguat. Indeks sektor energi terpantau paling tertekan dengan penurunan 0,84%. Sedangkan, indeks sektor transportasi dan logistik melaju paling kencang sebesar 3,57%.


Sektor Energi

Indeks sektor energi kembali berakhir di zona merah dan mencatat penurunan paling tajam dari 11 indeks sektoral lainnya sebesar 0,84% atau 11,87 poin ke level 1.403,34 pada akhir perdagangan Jumat (11/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak pada rentang 1.396,51 hingga 1.433,88.

Sejumlah saham yang memberatkan laju indeks sektor energi, antara lain PT Astrindo Nusantara Infrasruktur Tbk. (BIPI) turun 1,96% atau 1 poin ke 50, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) anjlok 6,67% atau 28 poin ke 392, dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) terkoreksi 2,43% atau 35 poin ke 1.405.

Indeks energi melanjutkan pelemahannya secara terbatas pada hari ini, setelah kemarin terkoreksi cukup tajam di atas 2%. Meski demikian, indeks sektor energi masih mencetak kenaikan 23,15% sepanjang tahun ini. 

Pergerakan saham-saham emiten di indeks ini masih terpengaruh kelanjutan ketegangan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina Pada perkembangan terbaru, sederet perusahaan minyak terbesar di Eropa turut menghentikan pembelian kargo baru menyusul larangan impor minyak bumi yang diumumkan Amerika Serikat dan Inggris. Beberapa perusahaan itu di antaranya Shell, TotalEnergies, BP, dan Eni.


Sektor Barang Baku

Indeks sektor barang baku juga ikut memberatkan laju IHSG dengan turun 0,26% atau 3,24 poin ke level 1.268,78 pada akhir perdagangan Jumat (11/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak pada rentang 1.265,54 hingga 1.281,66.

Sejumlah saham yang turut menekan pergerakan indeks sektor barang baku, antara lain PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melemah 1,83% atau 3 poin ke 161, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) merosot 1,95% atau 50 poin ke 2.520, dan PT Sinergi Inti Plastindo Tbk. (ESIP) anjlok 6,9% atau 8 poin ke 108.

Saham ANTM terus terkoreksi dalam tiga hari berturut-turut dan mencetak penurunan 11% sejak Rabu (09/03). Koreksi tajam ini terjadi setelah saham BUMN tersebut melesat 25% dalam lima hari berturut-turut. Saham ANTM pun cenderung bergerak di zona hijau sejak pertengahan bulan lalu atau 17 Februari 2022.

Saham ANTM ikut lesu mengikuti harga emas yang sempat tertekan dalam beberapa waktu terakhir. Selain itu, harga ANTM ikut tertekan setelah munculnya kasus margin call yang melibatkan Tsingshan Holding Group di London Metal Exchange (LME). Entitas ini merupakan pemain nikel terbesar global sekaligus motor penggerak hilirisasi di Indonesia.

Dalam kasus Tsingshan, entitas asal China tersebut terancam tidak mampu memenuhi deposit margin call karena kegagalannya memenuhi kontrak nikel di LME. Kegagalan itu dipicu oleh minimnya pasokan sumber lain. 

ANTM memiliki kerjasama dengan Tsingshan di proyek Weda Bay. Porsi saham ANTM di proyek tersebut mencapai 10%.


Sektor Perindustrian

Indeks sektor perindustrian menahan pelemahan IHSG dengan kenaikan 1,01% atau 11,27 poin ke level 1.126,75 pada akhir pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (11/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.106,97 hingga 1.130,12.

Sejumlah saham yang mendorong kenaikan indeks ini, antara lain PT Multipolar Tbk. (MLPL) menguat 4,46% atau 10 poin ke 234, PT MNC Investama Tbk. (BHIT) naik 1,82% atau 1 poin ke 56, dan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) melonjak 4,78% atau 55 ke 1.205.

Saham MLPL kembali berakhir di zona hijau pada hari keempat dan telah melonjak 19% sejak Selasa (08/03). Dalam prospektus yang dipublikasikan pada pertengahan pekan ini, manajemen menargetkan aksi penambahan modal dengan skema rights issue senilai hampir Rp1 triliun dapat selesai pada April 2022.

Entitas Grup Lippo ini menawarkan sebanyak-banyaknya 1,99 miliar saham biasa atas nama Kelas C dengan nominal Rp100. Penawaran itu akan dilakukan dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). 

Harga pelaksanaan rights issue ditetapkan sebesar Rp500 per saham, sehingga MLPL berpotensi mendulang dana maksimal Rp995,92 miliar. Adapun dana dari hasil rights issue tersebut rencananya digunakan untuk pelunasan utang dan pengembangan usaha.


Sektor Keuangan

Indeks sektor keuangan termasuk ke dalam tiga besar indeks yang memberatkan IHSG dengan turun 0,49% atau 7,94 poin ke level 1.602,86 pada akhir perdagangan Jumat (11/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak pada rentang 1.590,08 hingga 1.610,8.

Indeks sektor keuangan sebelumnya telah mengalami kenaikan di atas 2% selama dua hari berturut-turut. Hanya saja, laju indeks sektor tersebut harus terhenti pada hari ini karena menurun tipis.

Sejumlah saham yang menahan pergerakan indeks sektor ini, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 3,72% atau 170 poin ke 4.400, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) melemah 0,56% atau 1 poin ke 179, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terkoreksi 0,33% atau 25 poin ke 7.650.

Sentimen global datang dari Amerika Serikat yang baru saja mengumumkan inflasi mencapai 7,9% (yoy) pada Februari 2022. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir. 

Sementara, inflasi AS sebesar 0,8% secara bulanan pada Februari 2022. Angka tersebut menggambarkan ekonomi AS memang sedang tertekan, bahkan sebelum perang Rusia-Ukraina terjadi dan menimbulkan lonjakan harga komoditas.

Menghadapi tekanan tersebut, The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya pada pekan depan. Pejabat The Fed juga diperkirakan mengambil sikap lebih hawkish jika guncangan harga energi menyebabkan lonjakan inflasi yang bertahan lama.


Sektor Infrastruktur

Indeks sektor infrastruktur menguat 1,5% atau 15,05 poin ke level 1.020,73 pada akhir perdagangan Jumat (11/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.000,24 hingga 1.022,31.

Indeks sektor infrastruktur ini menguat pada hari keempat. Kenaikannya hampir mencapai 4% sejak Senin (07/03). 

Saham-saham yang turut menopang pergerakan indeks sektor infrastruktur, antara lain PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) naik 1,25% atau 1 poin ke 81, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) menguat 1,91% atau 15 poin ke 800, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) melesat 5,22% atau 30 ke 605.

Saham-saham BUMN Karya memang terpantau melenggang di zona hijau pada hari ini. Hal tersebut terjadi setelah Presiden Joko Widodo resmi melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara). 

Manajemen Waskita Karya menyatakan siap turut serta dalam tender dan membidik kontrak konstruksi pengerjaan IKN tersebut. Selain membidik proyek tersebut, Waskita Karya sedang menargetkan penyelesaian perbaikan ruas tol Terbanggi Besar—Pematang Panggang—Kayu Agung dan Tol Kayu Agung—Palembang—Betung (KAPB) rampung sebelum Idulfitri 2022.

Selain WSKT, saham BUMN Karya lainnya yang menguat sore ini adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) naik 4,43%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melonjak 9,36%, dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melesat 9%.


Sektor Transportasi & Logistik

Indeks sektor transportasi dan logistik mencetak kenaikan tertinggi di antara 11 indeks sektoral sebesar 3,57% atau 61,93 poin ke level 1.797,69 pada akhir perdagangan Jumat (11/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.732,14 hingga 1.810,36.

Indeks sektor transportasi dan logistik kembali melonjak dan bergerak di zona hijau pada hari ketiga. Kenaikannya telah mencapai 6,98% jika dibandingkan pada Selasa (8/3).

Sejumlah saham yang ikut mendorong kenaikan indeks sektor ini, antara lain PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. (IATA) menguat 5,85% atau 11 poin ke 199, PT Guna Timur Raya Tbk. (TRUK) naik 1,92% atau 4 poin ke 212, dan PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. (NELY) melonjak 11,89% atau 34 poin ke 320.

Kelonggaran persyaratan perjalanan dalam negeri yang tak lagi mewajibkan hasil tes Covid-19 bagi orang yang sudah divaksin dosis lengkap dan booster akan turut mendongkrak jumlah penumpang. Terlebih ketika menjelang puasa dan mudik Lebaran tahun ini.

Sebelumnya, juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, syarat perjalanan baru dalam negeri untuk moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api sudah diterbitkan merujuk SE Satgas Penanganan Covid-19 No.11/2022. Selanjutnya, akan ada evaluasi sesuai dengan perkembangan di lapangan.

(Baca: IHSG Catat Koreksi Tipis dalam Sepekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags