Penguatan 8 Sektor Dorong IHSG Kembali Cetak Rekor Baru

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona hijau dan kembali mencetak rekor baru pada perdagangan hari ini, Rabu (30/03). Indeks komposit disokong oleh sektor teknologi yang menguat paling signifikan sebesar 4,03%.

Gita Arwana Cakti & Haratwadi Handoko

30 Mar 2022 - 22.42

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,59% atau 41,5 poin ke rekor baru sebesar 7.053,19 pada perdagangan Rabu (30/03). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di level terendah 7.022,65 hingga tertinggi 7.055,87.

Penguatan IHSG ditopang oleh kenaikan delapan indeks sektoral. Sektor teknologi memimpin penguatan lantaran melonjak 4,03% ke level 8.538,08. 

Sementara itu tiga indeks sektoral lainnya megalami pelemahan. Sektor energi terpantau paling tertekan hingga 0,68% ke level 1.444,39.


Sektor Energi

Indeks sektor energi paling tertekan di tengah penguatan IHSG dengan ditutup melemah 0,68% atau 9,95 poin ke level 1.444,39 pada akhir perdagangan Rabu (30/03). Indeks melemah setelah bergerak di rentang 1.440,7 hingga 1.466,56.

Sejumlah saham yang ikut memberatkan laju indeks sektor energi, antara lain PT Astrindo Nusantara Infrasruktur Tbk. (BIPI) yang turun 5,56% atau 5 poin ke level 85, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) terkoreksi 3,25% atau 90 poin ke level 2.680, dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melemah 0,88% atau 5 poin ke level 560.

Sejumlah harga komoditas energi sempat bergerak turun setelah adanya sinyal perdamaian atas konflik Rusia dan Ukraina. Kedua negara tersebut diketahui tengah melakukan pembicaraan damai di Turki. 

Tawaran Rusia untuk secara mendasar mengurangi operasi militernya di Ukraina memicu optimisme seputar potensi kesepakatan damai. Hal itu pun menurunkan harga sejumlah komoditas energi. Namun, pasar tetap diminta berhati-hati karena tindakan Rusia dalam pembicaraan damai masih belum jelas motifnya.


Sektor Perindustrian

Indeks sektor perindustrian ditutup menguat 0,78% atau 8,94 poin ke level 1.152,09 pada akhir perdagangan Rabu (30/03). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.140,7 hingga 1.152,09.

Saham-saham yang ikut menopang pergerakan indeks sektor perindustrian, antara lain PT Tanah Laut Tbk. (INDX) melejit 11,06% atau 48 poin ke level 482, PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) naik 6,3% atau 16 poin ke level 270, dan PT Intraco Penta Tbk. (INTA) menguat 6,15% atau 4 poin ke level 69.

Pada tahun ini, distributor alat berat Intraco Penta membidik pertumbuhan penjualan 5%-15% atau lebih dari 400 unit. Untuk mencapai target tersebut, perseroan fokus mengembangkan diversifikasi usaha. 

Selain melirik peluang di sektor pertambangan, emiten berkode saham INTA tersebut berupaya merambah sektor lainnya, seperti perkebunan, kehutanan, pertanian, dan konstruksi. Adapun perseroan membukukan total penjualan senilai Rp262 miliar atau sebanyak 376 unit sepanjang tahun lalu .


Sektor Barang Konsumen Primer

Indeks barang konsumen primer ikut menopang penguatan IHSG dengan ditutup naik 1,85% atau 11,89 poin ke level 656,16 pada akhir perdagangan Rabu (30/03). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 644,27 hingga 656,44.

Saham-saham yang mendorong penguatan indeks sektor barang konsumen primer, antara lain PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melonjak 6,9% atau 240 poin ke level 3.720, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) melesat 8,26% atau 45 poin ke level 590, dan PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) naik 6,13% atau 100 poin ke level 1.730.

Saham UNVR melejit dan melanjutkan penguatannya pada hari keempat. Baru-baru ini, dua pimpinan Unilever Indonesia diketahui telah memborong saham UNVR untuk masuk ke portofolio investasi mereka. 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama Unilever Indonesia Ira Noviarti menambah porsi kepemilikan saham sebanyak 870.000 lembar pada 28 Maret. Selang sehari sebelumnya, Direktur Unilever Indonesia Ainul Yaqin memborong saham UNVR sebanyak 296.000 di harga Rp 3.380 per saham. Dengan demikian, total kepemilikannya sebanyak 338.200 lembar saham yang ditujukan keperluan investasi.


Sektor Barang Konsumen Non-Primer

Indeks sektor barang konsumen non-primer melemah 0,21% atau 2,03 poin ke level 950,82 pada akhir perdagangan Rabu (30/03). Indeks terkoreksi setelah bergerak di rentang 944,51 hingga 957,17.

Sejumlah saham yang ikut menekan pergerakan indeks sektor barang konsumen non-primer, antara lain PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT) terkoreksi 6,32% atau 6 poin ke level 89, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) melemah 1,28% atau 10 poin ke level 770, dan PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) anjlok 6,45% atau 20 poin ke level 290.

Pada awal bulan lalu, salah satu pemegang saham pengendali PSKT, Red Planet Holdings (Indonesia) Limited melepas seluruh saham atau sekitar 9,53%. Red Planet Holdings menjelaskan pelepasan saham tersebut dilakukan seiring tantangan yang belum pernah terjadi imbas pandemi Covid-19. Perusahaan pun perlu mengkaji kembali kepentingan strategisnya sebagai perusahaan mancanegara.


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi melaju paling kencang dengan melesat 4,03% atau 330,75 poin ke level 8.538,08 pada akhir perdagangan Rabu (30/03). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 8.207,33 hingga 8.538,08.

Saham-saham yang terpantau ikut mendorong penguatan indeks sektor teknologi, antara lain PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS) naik 6,02% atau 26 poin ke level 458, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) tumbuh 5,75% atau 130 poin ke level 2.390, dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melesat 9,25% atau 32 poin ke level 378.

Saham BUKA kembali melejit pada hari ketiga setelah berakhirnya hold period. Dari sisi korporasi, Bukalapak tengah menyiapkan sejumlah strategi setelah mengakuisisi PT Belajar Tumbuh Berbagi (BTB) yang merupakan pemilik laman bolu.id. 

Beberapa strategi tersebut, seperti meningkatkan kapabilitas dan kualitas dari produk yang sekarang ditawarkan, membangun pengembangan bisnis berbasis edukasi, serta melakukan promosi dan pemasaran sesuai target anggaran. Seperti diketahui, aksi korporasi BUKA sempat viral akibat nilai akuisisi yang fantastis hingga Rp14 triliun.

Di sisi lain, sejumlah perusahaan rintisan perdagangan elektronik diperkirakan meraup berkah seiring tingginya tren belanja masyarakat melalui platform digital saat Ramadan dan Idulfitri. Hasil survei Populix menyebutkan lebih dari 90% responden kini memilih berbelanja keperluan Lebaran secara daring. 

Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) pun menilai para pelaku e-commerce berpotensi menggaet banyak konsumen dan menambah pencapaian transaksi selama Ramadan. Adapun, pengguna layanan digital sudah meningkat hingga lebih dari 3,6 kali lipat dalam dua tahun terakhir, .


Sektor Infrastruktur

Indeks sektor infrastruktur juga terkoreksi 0,29% atau 2,87 poin ke level 977,44 pada akhir perdagangan Rabu (30/03). Indeks melemah setelah bergerak di rentang 977,05 hingga 985,17.

Saham-saham yang ikut menekan pergerakan indeks sektor infrastruktur, antara lain PT XL Axiata Tbk. (EXCL) terkoreksi 1,81% atau 50 poin ke level 2.710, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) melemah 1,27% atau 4 poin ke level 310, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) turun 0,89% atau 5 poin ke level 555.

Menjelang Ramadan dan Idulfitri 2022, emiten telekomunikasi XL Axiata tengah melakukan sejumlah persiapan, baik dari sisi jaringan maupun penyediaan produk layanan telekomunikasi dan data. Dari sisi jaringan, emiten berkode saham EXCL itu berencana meningkatkan kapasitas jaringan end to end hingga dua kali lipat.

Perseroan juga akan menyediakan mobile base transceiver station [BTS] di sekitar area-area keramaian. Hal itu dilakukan seiring adanya proyeksi kenaikan trafik layanan khususnya data saat saat memasuki Ramadan dan Lebaran tahun ini.

(Baca: IHSG ke Zona Hijau, Sektor Teknologi Melejit)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags