Penurunan Enam Indeks Sektoral Tekan IHSG Ke Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (27/04). Penurunan IHSG terseret oleh pelemahan enam indeks sektoral.

Gita Arwana Cakti & Haratwadi Handoko

28 Apr 2022 - 00.39

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (27/04). IHSG ditutup melemah 0,49% atau 35,39 poin menuju level 7.196,76. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di level terendah 7.175,07 dan tertinggi 7.226,02.

Penurunan IHSG terseret oleh pelemahan enam indeks sektoral dengan sektor transportasi dan logistik paling tertekan sebesar 0,86% atau 16,4 poin ke level 1.894,47. Adapun, lima indeks sektoral lainnya menguat dipimpin sektor energi sebesar 2,41% atau 36,83 poin ke level 1.567,4.


Sektor Energi

Indeks sektor energi melaju paling kencang di tengah IHSG yang tertekan dengan ditutup melonjak 2,41% atau 36,83 poin ke level 1.567,4 pada akhir perdagangan Rabu (27/04). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.526,63-1.568,07.

Saham-saham yang ikut mendorong indeks sektor energi, antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) dengan peningkatan 66% atau 190 poin ke level 2.670, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) yang melejit 7,92% atau 40 poin ke level 545, dan PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) yang menguat 6,7% atau 12 poin ke level 191.

Emiten anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 pada hari ini. Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyepakati adanya pergantian direksi dan sepakat tidak membagikan dividen. 

Dari perolehan total laba bersih pada 2021, sebanyak US$1,57 juta disimpan sebagai dana cadangan wajib untuk mematuhi ketentuan pasal 70 UU Nomor 40 Tahun 2007 mengenai perseroan terbatas (PT). Sementara, sisanya sebesar US$155 juta ditetapkan sebagai laba ditahan.

Adapun, ADMR akan fokus mempertahankan keunggulan operasional dan mempersiapkan perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang. Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan kinerja perseroan positif ditopang oleh kondisi industri yang kondusif. 

Untuk selanjutnya, perseroan juga akan mengoptimalkan peran sebagai pusat pengelolaan dan pengkoordinasian seluruh bisnis Grup Adaro yang berhubungan dengan produk mineral, diawali dengan proyek smelter aluminium di bawah PT Adaro Indo Aluminium. Untuk saat ini, manajemen memandang investasi pada pengembangan bisnis adalah pilihan terbaik untuk memaksimalkan penciptaan nilai dari ADMR.


Sektor Barang Baku

Indeks sektor barang baku menahan pelemahan IHSG dengan ditutup melejit 1,12% atau 15,14 poin ke level 1.362,2 pada akhir perdagangan Rabu (27/04). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 1.340,08-1.367,58.

Sejumlah saham yang ikut menopang penguatan indeks sektor barang baku, antara lain PT Slj Global Tbk. (SULI) dengan kenaikan 28,57% atau 22 poin ke level 99, PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) melonjak 7,5% atau 90 poin ke level 1.290, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menguat 4,43% atau 225 poin ke level 5.300.

Rencana investasi Elon Musk di Indonesia, terutama dalam mengembangkan baterai lithium ikut memberi angin segar kepada pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Hal itu pun bakal berimbas positif kepada emiten yang menjadi penyedia bahan baku mobil listrik, seperti PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. 

ANTM bersama Mind ID, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero) telah membentuk PT Industri Baterai Indonesia yang menyasar ekosistem kendaraan listrik. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga mengatakan bahwa penguatan ekosistem baterai kendaraan listrik akan berlanjut pada pertengahan tahun ini.

Hal tersebut akan ditandai dengan pembangunan pabrik oleh LG Chem Ltd. Bahlil menjelaskan, ada empat komponen yang menjadi bahan baku baterai, yakni nikel, mangan, kobalt, dan litium.


Sektor Barang Konsumen Primer

Indeks sektor barang konsumen primer menguat 0,24% atau 1,56 poin ke level 664,58 pada akhir perdagangan Rabu (27/04). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 660,92-665,69.

Saham-saham yang ikut mendorong indeks sektor barang konsumen primer, antara lain PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menguat 1,19% atau 20 poin ke level 1.705, PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) terapresiasi 8,74% atau 45 poin ke level 560, dan PT Indo Boga Sukses Tbk. (IBOS) naik 2,68% atau 3 poin ke level 115.

Emiten ritel pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) tertarik untuk menambah gerai di rest area di sepanjang jalan tol, seiring dengan mulai pulihnya daya beli masyarakat dan pelonggaran mobilitas. Manajemen emiten berkode saham AMRT itu pun optimistis kinerja penjualan di rest area tol akan pulih pada tahun ini. 

Namun demikian, belum ada kepastian berapa jumlah gerai Alfamart yang akan dibuka. AMRT juga harus memperhitungkan kendala seperti keterbatasan lahan dalam pembangunan gerai di rest area tol. 

Adapun, penjualan di gerai rest area jalan tol perseroan naik 20% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I/2022, seiring dengan terkendalinya pandemi Covid-19. Perseroan pun berharap tren positif tersebut berlanjut saat libur Lebaran pada tahun ini.


Sektor Keuangan

Indeks sektor keuangan ikut membebani IHSG dengan ditutup turun 0,64% atau 10,45 poin ke level 1.617,85 pada akhir perdagangan Rabu (27/04). Indeks terkoreksi setelah bergerak di rentang 1.615,57-1.628,32.

Tiga saham bank BUMN terpantau ikut membebani indeks sektor keuangan, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terkoreksi 1,82% atau 90 poin ke level 4.850, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 1,5% atau 125 poin ke level 8.225, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 1,56% atau 150 poin ke level 9.450.

Emiten perbankan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah mengumukan pembatalan rencana aksi penambahan modal melalui skema rights issue pada tahun ini. Hal tersebut karena kondisi permodalan BNI yang diklaim sudah cukup baik sampai Maret 2022, sehingga mampu mengantisipasi pertumbuhan perseroan pada masa mendatang. 

Manajemen BNI menyebutkan, modal tier 1 perseroan sudah berada pada level 17,3% atau berada di atas ketentuan regulator per Maret 2022. Selain itu, emiten berkode saham BBNI ini juga optimistis kinerja usaha masih bisa terus bertumbuh pada tahun ini. 

Dengan pembatalan rencana rights issue, perseroan akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan tetap mempertimbangkan kondisi pasar.


Sektor Infrastruktur

Indeks sektor infrastruktur berakhir di zona merah dengan ditutup terkoreksi 0,56% atau 5,66 poin ke level 1.013,78 pada akhir perdagangan Rabu (27/04). Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 1.012,41-1.019,44.

Sejumlah saham yang ikut menekan indeks sektor infrastruktur, antara lain PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dengan penurunan 1,18% atau 1 poin ke level 84, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) melemah 6,42% atau 7 poin ke level 102, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) yang terkoreksi 1,46% atau 15 poin ke level 1.015.

Saham FREN berbalik arah ke zona merah setelah kemarin ditutup menguat 2,41%. Menjelang Lebaran 2022, FREN terus berupaya meningkatkan kualitas jaringan dan cakupan layanan (coverage) di seluruh wilayah operasionalnya, terutama di wilayah yang diprediksi jadi titik keramaian di jalur mudik. 

Manajemen FREN mengatakan peningkatan kualitas dan coverage jaringan Smartfren mencapai 18% secara nasional dan akan cukup untuk menangani lonjakan trafik internet yang diprediksi mencapai 14%-20%. Adapun, optimasi jaringan juga sudah selesai 100%, terutama di area jalur mudik.


Sektor Transportasi & Logistik

Indeks sektor transportasi dan logistik paling tertekan hingga 0,86% atau 16,4 poin ke level 1.894,47 pada akhir perdagangan Rabu (27/04). Indeks tertekan setelah bergerak di rentang 1.870,64-1.930,58.

Sejumlah saham yang ikut menekan indeks sektor transportasi dan logistik, antara lain PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) drop 3,16% atau 80 poin ke level 2.450, PT Sidomulyo Selaras Tbk. (SDMU) turun 6,4% atau 8 poin ke level 117, dan PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) melemah 0,37% atau 5 poin ke level 1.350.

Dari dalam negeri, pergerakan penumpang angkutan umum hampir di semua moda transportasi telah mengalami kenaikan. Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan, pergerakan penumpang angkutan umum meningkat pada awal pekan ini atau (H-7) Lebaran dibandingkan hari biasa. 

Kenaikan tersebut terjadi untuk angkutan jalan, laut, dan kereta api. Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara mengalami penurunan dibandingkan hari biasa.

Pada angkutan jalan, realisasi jumlah penumpang pada H-7 Lebaran naik 40,5% menjadi 88.162 orang. Jumlah penumpang angkutan kereta api naik 42,4% menjadi 68.892 orang. 

Jumlah penumpang angkutan laut melonjak 142,1% menjadi 48.566 orang. Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara turun 30,3% menjadi 73.290 orang.

(Baca: IHSG Turun 0,49%, Sektor Transportasi Paling Anjlok)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags