Sektor Properti Kikis IHSG ke Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,14% atau 9,42 poin ke level 6.954,96 pada akhir perdagangan Jumat (18/3). Sektor properti terkoreksi paling dalam sebesar 1,35%.

Dyah Ayu Kartika

18 Mar 2022 - 17.09

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,14% atau 9,42 poin ke level 6.954,96 pada akhir perdagangan Jumat (18/3). Sepanjang perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi hariannya di 7.000,59 dan terendah di 6.926,41. 

Sebanyak 246 saham menguat, 278 saham melemah, dan 157 saham lainnya bergerak stagnan. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 28,17 miliar unit dengan nilai transaksi sebesar Rp19,13 triliun. 

Sektor properti terkoreksi paling dalam sebesar 1,43%. Posisinya diikuti sektor infrastruktur yang juga melemah 0,67%.

Investor asing terpantau membukukan aksi beli bersih atau (net buy) di seluruh pasar senilai Rp72,08 miliar. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp261,98 miliar. 

Menyusul di belakangnya saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang dikoleksi asing mencapai Rp142,17 miliar. Kemudian, asing mengoleksi saham PT Astra International Tbk. (ASII) sebesar Rp97,59 miliar.

Di sisi lain, saham emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dijual oleh asing sebanyak Rp190,71 miliar. Kemudian diikuti saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan net sell Rp135,62 miliar.

Ada pula saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang dilego asing sebesar Rp129,64 miliar. Sedangkan, saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membukukan net foreign sell sebesar Rp100,83 miliar.

Pelaku pasar masih mencermati sentimen dari The Fed yang memutuskan untuk memulai kebijakan moneter ketatnya. Hal itu guna mendinginkan ekonomi AS yang tengah memanas akibat lonjakan inflasi.

The Fed pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi sebesar 2,8% pada 2022. Sebelumnya, bank sentral AS memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam sebesar 4% pada tahun ini.

Dalam ringkasan proyeksi data ekonominya, The Fed merevisi proyeksi inflasi PCE menjadi sebesar 2,6% pada tahun ini. The Fed juga memproyeksikan inflasi AS naik menjadi 4,3% pada 2022.

Meski The Fed menaikkan suku bunga acuannya, pasar saham AS terpantau menguat lebih dari 1%. Indeks Dow Jones dan S&P 500 terpantau menguat masing-masing 1,23%. Kemudian, Indeks Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan apresiasi 1,33%.

(Baca: Lima Sektor Bawa IHSG Berbalik ke Zona Merah)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags