Sembilan Sektor Sokong IHSG Capai Rekor Baru

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,84% atau 57,7 poin menuju rekor tertinggi baru (ATH) di posisi 6.892,82 pada perdagangan Jumat (18/02). Sembilan indeks sektoral menyokong IHSG ke rekor baru.

Haratwadi Handoko & Nur Affifah Al Jannah

18 Feb 2022 - 21.59

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,84% atau 57,7 poin menuju rekor tertinggi baru (ATH) di posisi 6.892,82 pada perdagangan Jumat (18/02). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.812,36 hingga 6.899,41.

Dari 11 indeks sektoral, sembilan di antaranya mengalami penguatan. Sedangkan, dua sektor lainnya tercatat melemah.


Sektor Perindustrian

Pergerakan sektor perindustrian ditutup naik 1,18% ke posisi 1.062,48 pada penutupan perdagangan Jumat (18/02). Beberapa saham yang terpantau mengalami penguatan, antara lain PT MNC Investama Tbk. (BHIT) naik 4,76% ke level Rp66, PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) menguat 3,41% ke level Rp91, dan PT Ladangbaja Murni Tbk. (LABA) tumbuh 2,38% ke level Rp129.

Pemerintah optimistis adanya perpanjangan diskon PPnBM dapat mendongkrak penjualan mobil di Indonesia. Selain itu, insentif ini juga mampu memberikan stimulus bagi peningkatan industri-industri pendukungnya, terutama komponen otomotif.

Kementerian Perindustran menyebut, beberapa subsektor manufaktur mampu lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 3,69% pada 2021. Industri pengolahan non-migas tercatat tumbuh 3,67%. Kemudian, industri alat angkut menguat 17,82%.


Sektor Keuangan

Pada penutupan perdagangan Jumat (18/02), indeks sektor keuangan menguat 0,91% ke level 1.626,27. Saham-saham yang mengangkat sektor ini, yakni PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) melambung 16,35% ke level Rp242, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) menguat 7,09% ke level Rp1.510, dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) tumbuh 5,91% ke level Rp5.825.

Kinerja keuangan terangkat oleh masuknya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik yang terus berlanjut. Terpantau aliran modal asing yang masuk sebesar US$1,1 miliar atau senilai Rp5,57 triliun pada periode 7-10 Februari 2022.

Sementara itu, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik ke level 6,48%. Kemudian, imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun mengalami penurunan ke level 2,03%. 

Sentimen lain yang mempengaruhi adalah neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang surplus sebesar US$13,46 miliar pada 2021. Angka ini naik 418,83% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$2,59 miliar.


Sektor Properti & Real Estat

Pada penutupan perdagangan Jumat (18/02), indeks sektor properti dan real estat naik 1,42% ke level 747,90. Saham-saham yang menguat, antara lain PT Bekasi Asri Pemula Tbk. (BAPA) melambung 34,78% ke level Rp124, PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN) melesat 24,49% ke level Rp610, dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) melejit 3,59% ke level Rp1.010.

Saham-saham sektor ini terangkat oleh permintaan properti komersial yang tumbuh 1,01 (yoy) pada kuartal IV/2021. Angka itu lebih tinggi dibandingkan pada kuartal III/2021 yang sebesar 0,31% (yoy).

Peningkatan ini didorong oleh perbaikan permintaan di segmen perkantoran jual dan lahan industri, khususnya di Bogor, Depok dan Bekasi. Peningkatan permintaan lahan industri disebabkan adanya ekspansi tenant existing dari perusahaan manufaktur dan pusat data.


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi terpantau berada di zona hijau setelah menguat 1,90% ke level 8.026,87 pada penutupan perdagangan Jumat (18/02). Penguatan sektor ini ditopang oleh saham PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) yang melonjak 8,55% ke level Rp635, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) menanjak 5,51% ke level Rp1.915, dan PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN) naik 2,48% ke level Rp248.

Aksi koroporasi PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) dan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) menjadi katalis postitif kinerja kedua perusahaan. Kerja sama ini bertujuan untuk digitalisasi jaringan laboratorium.

Peran ZYRX dalam kerja sama ini sebagai pendukung dari sisi teknologi untuk efisiensi operasional. ZYRX akan menjadi penyedia software dan hardware, seperti komputer, server, kiosk system, dan perangkat Internet of Things (IoT).


Sektor Infrastruktur

Pergerakan indeks sektor infrastruktur mengalami kenaikan tertinggi di antara indeks sektoral lainnya sebesar 2,37% ke level 986,06 pada penutupan perdagangan Jumat (18/02). Beberapa saham yang menopang, antara lain PT Jaya Konstruksi Tbk. (JAYA) melesat 7,59% ke level Rp85, PT Megapower Makmur Tbk. (MPOW) melejit 7,22% ke level Rp104, dan PT Tower Bersama Tbk. (TBIG) menguat 2,84% ke level Rp2.900.

Subsektor telekomunikasi kompak berada di zona hijau dan jadi penggerak IHSG. Ini didukung oleh saham-saham sektor telekomunikasi yang optimistis dapat terus bertumbuh. 

Sepanjang 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sektor telekomunikasi tumbuh 6,81%. Sektor ini juga menyumbang 4,41% terhadap PDB Indonesia pada 2021. 

Konsolidasi sejumlah perusahaan telepon seluler turut menjadi katalis positif pergerakan sektor infrastruktur. Salah satuny merger Indosat Ooredoo dengan Hutchison 3 Indonesia (H3I). Selain itu, XL Axiata akan mengakuisisi Link Net dalam waktu dekat.


Sektor Transportasi & Logistik

Pada penutupan perdagangan Jumat (18/02), indeks sektor transportasi dan logistik terpantau ke zona merah dengan penurunan 1,04% ke level 1.867,17. Turunnya sektor ini diberati oleh saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) yang anjlok 6,95% ke level Rp1.205, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) merosot 2,70% ke level Rp216, dan PT Armada Berjaya Trans Tbk. (JAYA) menyusut 1,69% ke level Rp174.

Perpanjangan PPKM level 3 di beberapa wilayah mulai 15-21 Februari 2022 menjadi salah satu katalis negatif bagi sektor transportasi dan logistik. Beberapa wilayah yang kembali menerapkan status PPKM level 3 berada di DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Hingga Kamis (17/2), data GISAID menunjukkan sudah ada 6.131 kasus Omicron yang terdeteksi di Indoensia. Dengan demikian,

Rabu 16 Februari, kasus Omicron di Indonesia pun sudah mencapai 6.130 kasus. Dengan demikian, Indonesia menempati posisi pertama di Asia Tenggara dengan jumlah kasus Omicron terbanyak.

(Baca: IHSG Naik Lebih dari 1% dalam Sepekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags