Usai Tiga Hari Melemah, IHSG Bangkit ke Zona Hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit ke zona hijau pada perdagangan Kamis (14/7) setelah tiga hari beruntun parkir di zona merah. IHSG terpantau naik 0,74% atau 49,09 poin ke posisi 6.690,09.

Dyah Ayu Kartika

14 Jul 2022 - 17.13

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit ke zona hijau pada perdagangan Kamis (14/7) setelah tiga hari beruntun parkir di zona merah. IHSG terpantau naik 0,74% atau 49,09 poin ke posisi 6.690,09. 

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.607,7 hingga 6.700,05. Sebanyak 209 saham berada di zona hijau, 295 saham melemah, dan 177 saham stagnan. 

Nilai transaksi sebanyak Rp10,66 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 14,66 miliar lembar. Terpantau kapitalisasi pasar berada di angka Rp8.839,65 triliun.

Sektor perindustrian menguat paling signifikan mencapai 2,29%. Posisinya diikuti sektor energi yang meningkat 0,85%.

Saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) terpantau menguasai zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (14/7). PT Astra International Tbk. (ASII) memimpin dengan penguatan sebesar 4,72% ke posisi 6.100. 

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) juga menguat masing-masing 2,47% dan 2,99%. Sementara saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,36% dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) tumbuh 2,03%.

IHSG mampu melaju ke zona hijau, meski mendapat sentimen negatif dari lonjakan inflasi AS dan potensi kenaikan suku bunga The Fed. Indeks Harga Konsumen (CPI) AS melesat 9,1% secara tahunan (yoy) per Juni 2022, tertinggi dalam 41 tahun terakhir. 

Angka tersebut jauh melampaui ekspektasi pasar yang sebesar 8,8%. Inflasi AS per Juni 2022 juga lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 8,6% (yoy). 

Kemudian, inflasi inti juga melambung menjadi sebesar 5,9% (yoy). Sebagai informasi, inflasi inti mengecualikan barang dengan harga volatil seperti makanan dan energi.

Rilis data inflasi tersebut diyakini mendorong The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin (bps) di pertemuan selanjutnya. Padahal, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 bps ke level 1,5%-1,75%. pada bulan lalu

Sementara dari dalam negeri, kinerja sektor industri pengolahan terindikasi meningkat dan berada di fase ekspansi pada kuartal II/2022. Hal itu tecermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang mencapai 53,61%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 51,77%.

(Baca: Hanya Satu Sektor Menguat, IHSG Tinggalkan 6.700)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags