8 Tragedi Sepak Bola Paling Mematikan, Termasuk Kanjuruhan

Ada 125 orang yang meninggal akibat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Jumlah itu termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah sepak bola dunia.

3 Okt 2022 - 09.06Data
8 Tragedi Sepak Bola Paling Mematikan, Termasuk Kanjuruhan

Indonesia tengah diselimuti duka. Pertandingan sepak bola antara Persebaya Surabaya dan Arema Malang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur harus berakhir dengan kerusuhan yang menelan ratusan korban jiwa.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), ada 125 orang yang meninggal akibat tragedi tersebut. Selain itu, terdapat 21 orang luka berat dan 302 orang luka ringan.

Menurut Kepala RSUD Kanjuruhan Kepanjen Bobo Prabowo, banyaknya korban meninggal dalam peristiwa nahas tersebut umumnya karena sesak napas dan cedera. Sebelumnya, polisi sempat menembakkan gas air mata ke arah penonton. 

Apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pun menjadi salah satu tragedi pertandingan sepak bola paling berdarah di dunia. Jumlah korban jiwa dalam peristiwa tersebut merupakan yang terbesar ketiga sepanjang sejarah kompetisi sepak bola.

Sebelumnya, kerusuhan sepak bola di Stadion Estadio Nacional, Lima, Peru pada 1964. menjadi yang paling banyak memakan korban jiwa, yakni 328 orang. Melansir dari Washington Post, kejadian tersebut disebabkan kerusuhan suporter yang kecewa atas jalannya pertandingan antara Peru melawan Argentina.

Seperti di Indonesia, sebagian besar kematian di Peru disebabkan oleh sesak napas karena polisi setempat menembakkan gas air mata ke kerumunan. Sementara, pintu keluar stadion dalam kondisi terkunci.

Peristiwa di Accra Sports Stadium, Ghana juga menelan 126 korban jiwa. Banyaknya korban jiwa dalam peristiwa pada 2001 juga disebabkan polisi Ghana menembakkan gas air mata ke arah penonton.

Tragedi Hillsborough di Inggris pada 1989 berada di posisi keempat lantaran menyebabkan 97 orang meninggal dunia. Melansir dari New York Times, pemerintah Inggris pada 2016 menyatakan peristiwa tersebut disebabkan kekerasan yang dilakukan oleh polisi.

Kemudian, peristiwa yang terjadi di Kathmandu Hailstorm National Stadium, Nepal pada 1988 karena badai hujan es mengakibatkan 93 jiwa tewas. Tragedi kerusuhan di stadion Mateo Flores National, Guatemala pada 1996 mengakibatkan 80 orang meninggal dunia. 

Kerusuhan di stadion Port Said, Mesir pada 2012 juga merenggut nyawa 79 orang. Sementara, ada 71 orang meninggal akibat kerusuhan di stadion Estadio Monumental, Buenos Aires, Argentina pada 1968.

(Baca: Indonesia Masuk Daftar Negara Paling Tertarik Sepak Bola di Asia)


Sumber : New York Times, Washington Post, Kemenko PMK & NPR

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Bagikan
Tulis Komentar
Anda tidak memiliki akses untuk Komentar

Untuk melanjutkannya, silahkan Login disini

0 KomentarBelum ada komentar
Bagikan
Terpopuler