Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, 304.607 kasus malaria terjadi di Indonesia pada 2021. Jumlah tersebut naik 19,9% dari tahun sebelumnya yang sebesar 254.055 kasus.
Melihat trennya, kasus malaria di dalam negeri mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir. Kenaikan kasus malaria paling tinggi terjadi pada tahun lalu.
Berdasarkan wilayahnya, Papua menjadi provinsi yang paling banyak terjangkit malaria, yakni 275.243 kasus. Jumlah itu setara dengan 90,36% dari total kasus secara nasional.
Nusa Tenggara Timur berada di posisi kedua dengan 9.419 kasus malaria. Setelahnya ada Papua Barat dengan 7.628 kasus malaria yang terdeteksi.
Sementara, Bengkulu menjadi provinsi yang paling jarang terinfeksi malaria, yakni hanya dua kasus. Di atasnya ada Kalimantan Barat dengan 17 kasus malaria.
Malaria adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di beberapa wilayah Indonesia, khususnya kawasan timur. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit plasmodium.
Pemerintah pun melakukan sejumlah upaya untuk bisa mengeliminasi penyakit tersebut, antara lain advokasi antarkepala daerah, membagikan kelambu, menyediakan obat antimalari, hingga perluasan penemuan dini kasus. Dengan upaya tersebut, diharapkan Indonesia bisa bebas malaria pada 2030.