Kelelahan secara fisik dan mental akibat pekerjaan atau burnout semakin sering dialami oleh generasi z di Indonesia. Kondisi ini seringkali terjadi karena mereka bekerja terlalu keras, tidak mendapatkan apresiasi, maupun berada di lingkungan kerja yang tak sehat.
Adapun, burnout ditandai dengan berbagai macam gejala, mulai dari selalu merasa lelah, tidak berguna, sulit tidur, depresi, hingga membenci pekerjaan. Menurut hasil survei Populix, gejala burnout yang dialami oleh generasi z berbeda-beda.
Gejala burnout yang paling sering dialami generasi z di Indoensia adalah selalu merasa kelelahan. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh 27% dari 1.190 responden pada periode 24-27 Juli 2023.
Sebanyak 21% responden dari generasi Z menyatakan bahwa gejala burnout yang mereka alami berupa merasa tidak berguna. Kemudian, 15% responden merasa sulit tidur.
Responden yang punya gejala burnout berupa depresi dan mudah marah masing-masing sebesar 11% dan 10%. Sebanyak 8% responden menyatakan gejala burnout yang sering dialami berupa sakit kepala. Sementara, 3% responden membenci pekerjaannya.
Tak hanya burnout, generasi z di Indonesia juga memiliki tingkat kecemasan yang tinggi di antara generasi lainnya. Menurut hasil survei Alvara Research Centre pada 2021, ada 28,3% responden dari generasi z di Indonesia yang merasa cemas.
Tingginya tingkat kecemasan generasi z karena mereka belum memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi tekanan. Ini berbeda dengan generasi pendahulunya, seperti generasi x dan milenial.
Selain persoalan tersebut, ada banyak hal terkait generasi z yang menjadi sorotan. Ini mengingat generasi z menjadi modal berharga bagi Indonesia dalam menyongsong puncak bonus demografi.
Atas dasar itu, Bisnis Indonesia melalui DataIndonesia.id tengah mengadakan survei terkait generasi z sejak 1-31 Agustus 2023. Survei ini bertujuan memotret dan memahami karakteristik kaum muda, terutama generasi z dari berbagai aspek kehidupan.
Aspek tersebut meliputi perilaku belanja dan keuangan, bisnis dan investasi di kalangan generasi z, serta preferensi kendaraan dan tempat tinggal. Selain itu, survei ini memotret perilaku digital, pendidikan dan karier, kesehatan, kehidupan berkeluarga, serta pandangan politiknya.
Survei ini bersifat terbuka untuk seluruh generasi z yang saat ini berusia 11-26 tahun di wilayah Indonesia. Untuk berpartisipasi dalam survei tersebut, pengisian dilakukan melalui melalui tautan: bit.ly/SurveiKnowingGenZ2023.
(Baca: Survei: Gen Z dan Milenial Lebih Prioritaskan Kesehatan Mental)