.jpg)
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilu 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9). Deklarasi itu membuat peta koalisi partai politik berubah.
Pasalnya, duet Anies-Cak Imin membuat Partai Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Di sisi lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sebelumnya mendukung Prabowo Subianto beralih ke ke koalisi tersebut.
Pada saat ini, Anies-Cak Imin didukung tiga partai di parlemen, yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga partai itu memiliki 167 kursi di DPR.
Pindahnya PKB membuat Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo berisikan tiga partai di parlemen, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Ketiga partai tersebut memiliki 207 kursi di DPR.
Sementara, Ganjar Pranowo didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedua partai tersebut memiliki 147 kursi di DPR.
Selain delapan partai tersebut, ada partai-partai di luar parlemen yang telah memberikan dukungannya kepada ketiga kandidat capres. Partai Bulan Bintang (PBB), misalnya, telah resmi mendukung Prabowo.
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) telah resmi mendukung Ganjar. Sementara, Partai Ummat ikut mendukung Anies.
Adapun, Partai Demokrat masih belum menentukan sikap untuk bergabung dengan koalisi manapun hingga saat ini. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, pihaknya masih memusyawarahkan arah politik yang akan ditempuh.
(Baca: Selisih Tipis dengan Prabowo, Ganjar Pimpin Elektabilitas Capres)