Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan, ada 311 kasus kebocoran data terjadi di Indonesia pada 2022. Sebanyak 248 pemangku kepentingan (stakeholders) terdampak persoalan tersebut sepanjang tahun lalu. 

BSSN: Ada 311 Kasus Kebocoran Data di Indonesia pada 2022

Berdasarkan laporan Twilio, masyarakat Indonesia paling memiliki pemahaman soal bagaimana data mereka digunakan oleh organisasi maupun secara umum jika dibandingkan negara-negara lain di Asia Pasifik. Persentasenya melampaui Filipina, Hong Kong, Singapura, Jepang, dan Australia.

Pemahaman Penggunaan Data Konsumen RI Tertinggi di Asia Pasifik

Berdasarkan laporan Surfshark, ada 41,56 juta akun di dunia yang mengalami kebocoran data pada kuartal I/2023. Jumlah tersebut turun 51,28% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 85,31 juta akun.

Data 41,56 Juta Akun di Dunia Bocor pada Kuartal I/2023

Google Chrome menjadi mesin peramban (browser) yang paling rentan terkena serangan peretas. Laporan Atlas VPN menyebutkan, browser tersebut menerima 303 laporan vulnerability sepanjang Januari-Oktober 2022. 

Deretan Browser Paling Rentan Serangan Peretas, Chrome Teratas

Laporan Surfshark menunjukkan, ada 5,34 miliar akun yang mengalami kebocoran data secara global sepanjang 2022. Dari jumlah itu, kasus kebocoran terbanyak terjadi di Rusia yang mencapai 103,49 juta akun sepanjang 2022.

SurfShark: 5,34 Miliar Akun Alami Kebocoran Data pada 2022

International Business Machines Corporation atau IBM mencatat, rata-rata biaya yang diakibatkan pelanggaran data mencapai US$4,24 juta pada 2021. Jumlah tersebut meningkat 9,84% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$3,86 juta.

Rerata Kerugian Pelanggaran Data Global US$4,24 Juta pada 2021

Kasus kebocoran data di Indonesia kerap terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Meski demikian, mayoritas masyarakat Indonesia masih meyakini bahwa kerahasiaan data pribadi mereka terjamin. 

Mayoritas Publik Yakin Kerahasiaan Data Pribadi Mereka Terjamin

Indonesia termasuk negara yang banyak mengalami kebocoran data sejak Januari-Agustus 2022. Tercatat ada 13,89 juta akun yang datanya bocor di dalam negeri selama delapan bulan pertama tahun ini.

Peta Kebocoran Data Global Sepanjang 2022, Termasuk Indonesia

Berdasarkan laporan Verizon, motif terbesar pihak luar melakukan peretasan data adalah mendapatkan keuntungan finansial pribadi.

Mayoritas Peretasan Data di Dunia Bermotif Keuntungan Finansial

Berdasarkan laporan Verizon, industri keuangan menjadi yang paling banyak mengalami kebocoran data pada tahun lalu, yakni 690 kasus.

Tags