Wilayah Ibu Kota Negara (IKN) baru, Nusantara di Kalimantan Timur memiliki biodiversitas yang sangat beragam. Hal tersebut ditandai dengan adanya 527 jenis tumbuhan, 180 burung, 25 herpetofauna, hingga lebih dari 100 mamalia.
Dari keanekaragaman hayati tersebut, ada sejumlah satwa yang statusnya terancam punah. Hal itu sebagaimana terlihat dari hasil riset tim perencana dan tenaga ahli Kementerian PPN/Bappenas, yakni Dadang Jainal Mutaqin, Muhajah Babny Muslim, dan Nur Gygiawati Rahayu dalam jurnal Bappenas Working Papers (2021).
Satwa yang paling banyak terancam punah di wilayah IKN dari ordo primata, yakni enam spesies. Spesies itu mulai dari orang utan, bekantan, owa kelawat, krabuku ingkat, kukang, dan beruk.
Dari ordo karnivora, ada tiga spesies yang terancam punah, yakni macan dahan, kucing emas, dan musang air. Kemudian, satwa dari ordo bucerotiformes yang terancam punah, yakni rangkong gading, julang jambul hitam, dan kangkareng perut putih.
Ada pula penyu hijau dari ordo cheloniidae yang terancam punah. Sedangkan, satwa dari ordo manidae yang terancam punah adalah trenggiling.
Berikut daftar spesies satwa di sekitar IKN beserta statusnya:
Primata
- Orang utan Kalimantan (sangat terancam punah/kritis)
- Bekantan (sangat terancam punah/kritis)
- Lutung merah (rentan)
- Lutung kelabu (hampir terancam)
- Owa kelawat (terancam)
- Krabuku ingkat (terancam)
- Kukang (terancam)
- Beruk (terancam)
- Monyet ekor panjang (risiko rendah)
Karnivora
- Beruang madu (rentan)
- Macan dahan (terancam)
- Kucing hutan (risiko rendah)
- Kucing batu (hampir terancam)
- Kucing emas (terancam)
- Binturong (rentan)
- Musang air (terancam)
Bucerotiformes
- Rangkong gading (sangat terancam punah/kritis)
- Julang emas (rentan)
- Julang cula (rentan)
- Kangkareng hitam (rentan)
- Julang jambul hitam (terancam)
- Kangkareng perut putih (terancam)
Cetartiodactyla
- Rusa sambar (rentan)
- Kijang kuning (risiko rendah)
- Kijang muncak (risiko rendah)
Delphinidae
- Pesut mahakam (rentan)
- Lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik (hampir terancam)
Crocodylidae
- Buaya muara (risiko rendah)
Phocoenidae
- Lumba-lumba hitam tak bersirip (rentan)
Phasianidae
- Serindit/sempidan Kalimantan (rentan)
Cheloniidae
- Penyu hijau (terancam)
Sturnidae
- Beo/tiong emas (risiko rendah)
Rodentia
- Tupai terbang (risiko rendah)
Dugongidae
- Dugong (rentan)
Tragulidae
- Peladuk kancil (data kurang)
Accipitriformes
- Elang bondol (risiko rendah)
Manidae
- Trenggiling (sangat terancam punah/kritis)
Dengan keberadaan pembangunan IKN Nusantara, habitat dari berbagai satwa tersebut menjadi terancam. Terlebih, sudah ada beberapa kasus konflik satwa dengan manusia yang terjadi di Kalimantan Timur sebelumnya.
Atas dasar itu, pembangunan IKN Nusantara harus meminimalkan kerusakan, bahkan mempertahankan ekosistem alami. Selain itu, perlu adanya jaminan keberlanjutan hutan dengan melindungi maupun merestorasi kembali ekosistem yang ada.
(Baca: Populasi Harimau Liar di Dunia Tersisa 3.700-5.600 Ekor)