Kualitas udara Jakarta berada di kategori tidak sehat karena polusi. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada 9 November 2023 pukul 08.00 WIB, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 55,5 mikrogram per meter kubik (μg/m³).
Melihat perkembangannya sepanjang hari berjalan, kualitas udara Jakarta berada di kategori tidak sehat sejak 00.00 WIB hingga 03.00 WIB. Kualitas udara Jakarta sempat membaik ke kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif hingga pukul 07.00 WIB. Setelahnya, kualitas udara di ibu kota kembali ke kategori tidak sehat.
Konsentrat polusi udara Jakarta terendah berada di level 44 μg/m³ pada pukul 06.00 WIB. Sementara, konsentrat polusi udara Jakarta paling tinggi terjadi pada pukul 00.00 WIB yang berada di level 73,5 μg/m³.
Jika dibandingkan dengan kondisi pada Rabu (9/11), kualitas udara Jakarta pada pagi hari ini terpantau sedikit lebih baik. Ini lantaran kualitas udara Jakarta kerap berada di kategori tidak sehat pada pagi kemarin, kecuali pukul 00.00 WIB.
Sebagai informasi, konsentrasi PM2,5 merupakan indikator yang dipakai untuk melihat kualitas udara di suatu wilayah. Konsentrasi PM2,5 di rentang 1 μg/m³-12,0 μg/m³ masuk dalam kategori baik.
Konsentrasi PM2,5 di rentang 12,1 μg/m³-35,4 μg/m³ masuk kategori moderat. Lalu, konsentrasi PM2,5 di rentang 35,5 μg/m³-55,4 μg/m³ masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Konsentrasi PM2,5 di rentang 55,5 μg/m³-150,4 μg/m³ masuk kategori tidak sehat. Konsentrasi PM2,5 di rentang 150,5-250,4 masuk kategori sangat tidak sehat. Sedangkan, konsentrasi PM2,5 di atas level 250,5 masuk kategori berbahaya.
(Baca: 8 Kota Indonesia dengan Polusi Udara Tertinggi (8 November 2023))