Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia paling banyak mengekspor alas kaki ke Amerika Serikat pada 2023, yakni US$1,92 miliar. Angka itu setara dengan 29,83% dari total nilai ekspor alas kaki Indonesia sepanjang tahun lalu yang sebesar US$6,44 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor alas kaki asal Indonesia sebesar US$6,44 miliar pada 2023. Jumlahnya turun 16,79% dibandingkan setahun sebelumnya yang menapai US$7,74 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor Indonesia sebesar US$17,96 miliar pada Maret 2024. Tercatat, Indonesia paling banyak mengimpor bahan baku/penolong pada bulan lalu, yaitu senilai US$13,21 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, volume impor gandum dan meslin Indonesia mencapai 10,87 juta ton pada 2023. Tercatat, Indonesia paling banyak mengimpor komoditas tersebut dari Australia yang mencapai 4,34 juta ton

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor gandum dan meslin Indonesia sebesar 10,87 juta ton pada 2023. Volumenya naik 14,90% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebanyak 9,46 juta ton.

Nilai impor Indonesia mencapai US$17,96 miliar pada Maret 2024. Dari jumlah itu, impor nonmigas Indonesia tercatat senilai US$14,63 miliar. Impor nonmigas Indonesia paling banyak dari China pada Maret 2024, yakni US$4,57 miliar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$4,47 miliar pada Maret 2024. Surplus tersebut melanjutkan tren selama 47 bulan beruntun sejak Mei 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia sebesar US$22,43 miliar pada Maret 2024. Jumlah itu naik 16,40% (month-to-month/m-to-m) dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$19,27 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia sebesar US$17,96 miliar pada Maret 2024. Nilai tersebut turun 0,60% dibandingkan pada bulan sebelumnya (month-to-month/m-to-m) yang sebesar U$18,44 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor Indonesia dari Iran sebesar US$11,72 juta pada 2023. Impor Indonesia dari Iran paling banyak berupa buah-buahan pada 2023. Pasalnya, impor komoditas dengan kode HS 08 itu mencapai US$5,93 juta sepanjang tahun lalu.

Buah-buahan menjadi komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke Iran pada 2023. Pasalnya, ekspor komoditas dengan kode HS 08 itu mencapai US$57,91 juta pada tahun lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor minyak mentah Indonesia mencapai US$11,14 miliar dengan volume 17,84 juta ton pada 2023. Impor barang dengan kode HS 2709 berasal dari 21 negara pada sepanjang 2023. Impor terbanyak berasal dari Nigeria yang mencapai US$3,82 miliar pada tahun lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor minyak mentah Indonesia mencapai US$11,14 miliar pada 2023. Nilainya turun 2,73% dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar US$11,46 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor pakaian bekas Indonesia mencapai US$29.759 dengan volume 12,86 ton pada 2023. Impor barang dengan kode HS 63090000 berasal dari 17 negara pada 2023. Impor terbanyak berasal dari Inggris yang mencapai US$15.725.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia dan Iran mencatatkan surplus sebesar US$183,41 juta pada 2023. Ini melanjutkan tren yang terjadi sejak 2019.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor pakaian bekas Indonesia mencapai US$29.759 pada 2023. Nilainya turun 89,07% dibandingkan setahun sebelumnya yang senilai US$272.146.

BPS mencatat, PDB ADHK industri makanan dan minuman (mamin) sebesar Rp849,40 triliun pada 2023. Nilai itu naik 4,47% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp813,06 triliun.

Indonesia paling banyak mengekspor lada putih ke Amerika Serikat pada 2023, yakni US$11,10 juta. Posisinya diikuti ekspor lada putih ke Vietnam senilai US$7,90 juta.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor lada putih di Indonesia sebesar US$63,95 juta pada 2023. Jumlahnya turun 19,27% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai US$79,21 juta.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, skor indeks kepercayaan industri (IKI) sebesar 53,05 poin pada Maret 2024. Nilainya naik 0,93% dibandingkan sebulan sebelumnya yang sebesar 52,56 poin.