Bank digital semakin menjamur di Indonesia. Tak hanya bank mini, sejumlah perbankan jumbo pun mulai masuk ke sektor ini karena melihat potensinya yang maish terbuka lebar.
Hingga 21 Juni 2022, terdapat 12 bank yang menjadi induk maupun bertransformasi ke ranah digital di Indonesia. DataIndonesia.id pun memeringkatkan kinerja laba bersih dari 12 bank tersebut berdasarkan laporan keuangan per kuartal I/2022.
Tercatat ada delapan bank digital maupun induknya yang membukukan laba bersih pada tiga bulan pertama tahun ini. Sementara, empat bank lainnya maish mencatatkan rugi pada periode yang sama.
PT Bank BTPN Tbk. yang menjadi induk Jenius memiliki laba bersih paling besar mencapai Rp751,78 miliar pada kuartal I/2022. Meski demikian, laba bersih BTPN mengalami penurunan 22,58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar RP971,09 miliar.
PT Bank UOB Indonesia sebagai pemilik TMRW berada di posisi kedua dengan laba bersih sebesar Rp187,34 miliar atau bertumbuh 21,61% (yoy) dari sebelummnya Rp154,05 miliar. Setelahnya ada PT Bank DBS Indonesia yang merupakan induk Digibank dengan raihan laba bersih senilai Rp159,25 miliar atau turun 54,22% (yoy) dari sebelumnya Rp347,83 miliar.
Kemudian, PT Bank KEB Hana Indonesia yang menjadi induk LINE Bank mencatatkan laba bersih senilai Rp92,90 miliar atau turun 0,99% (yoy) dari sebelummya Rp93,83 miliar. PT Allo Bank Indonesia Tbk. meraup laba bersih sebesar Rp75,01 miliar atau tumbuh 746,61%
Lalu, PT Bank Jago Tbk. (Jago) memperoleh laba bersih sebesar Rp18,94 miliar pada Januari-Maret 2022. Bank Jago berhasil membalikkan kerugian sebesar Rp38,13 miliar pada kuartal I/2021.
PT Bank MNC International Tbk. (MotionBanking) meraup laba bersih sebesar Rp8,21 miliar atau tumbuh 170,14% (yoy) dari sebelumnya Rp3,04 miliar. Kemudian, PT Seabank Indonesia (Seabank) hanya membukukan laba bersih senilai Rp231 juta atau turun 100,46% (yoy) dari sebelumnya Rp50,23 miliar.
(Baca: Menilik Peluang Bank Digital Ubah Struktur Perbankan Nasional)