Survei: Penerimaan Publik terhadap Presiden Perempuan Meningkat

Penerimaan masyarakat Indonesia terhadap presiden perempuan mengalami peningkatan. Persentasenya tercatat sebesar 55,5% pada Agustus 2022.

Monavia Ayu Rizaty

5 Sep 2022 - 13.30

Data

Penerimaan masyarakat Indonesia terhadap presiden perempuan mengalami peningkatan. berdasarkan hasil survei KedaiKopi, penerimaan masyarakat terhadap presiden perempuan sebesar 34,2% pada November 2021. Persentasenya kemudian naik menjadi 55,5% pada Agustus 2022. 

Kendati, penerimaan masyarakat terhadap perempuan yang menjadi presiden masih lebih rendah dibandingkan jabatan politik lainnya. Tercatat ada 76% responden setuju dengan perempuan yang menjadi wakil presiden.

Sebanyak 68% responden setuju dengan perempuan yang menjadi gubernur. Lalu, sebanyak 70,8% responden setuju dengan bupati atau wali kota perempuan. 

Sementara, penerimaan masyarakat terhadap anggota DPR perempuan menjadi yang paling tinggi. Persentasenya tercatat mencapai 76%.

Menurut hasil survei tersebut, ada sejumlah alasan mengapa masih banyak masyarakat yang tak setuju dengan presiden perempuan. Sebanyak 36,8% responden menganggap laki-laki lebih berkompeten dalam memimpin. 

Ada pula 25,2% responden yang menganggap pemimpin perempuan menyalahi kodrat, ajaran agama, atau budaya. Sedangkan, 13,9% repsonden menilai perempuan kurang tegas ketika memimpin sebagai presiden.

Adapun, 25,3% responden menilai karakter tegas dan berwibawa mesti dimiliki oleh presiden perempuan. Persentase responden yang menilai perempuan presiden harus memberikan kebijakan pro-rakyat dan bersikap bijaksana masing-masing sebesar 20,5% dan 17,6%.

Lebih lanjut, survei ini mencatatkan enam calon presiden perempuan yang punya elektabilitas tertinggi jika Pilpres dilakukan saat ini. Ketua DPR Puan Maharani berada di posisi puncak dengan elektabilitas sebesar 9,6%.

Sebanyak 0,7% responden memilih Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Responden yang memilih mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sama-sama sebesar 0,6%. 

Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki elektabilitas sebesar 0,5%. Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani berada di posisi buncit dengan elektabiltias sebesar 0,2%.

Sebagai informasi, survei KedaiKopi ini melibatkan 1.197 responden pada 3-18 Agustus 2022 di seluruh Indonesia, Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error/MoE) sebesar ±2,89% dan tingkat kepercayaan 95%.

(Baca: Bagaimana Kondisi Keterwakilan Perempuan di DPR?)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags