Sebanyak 24,6% penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia memiliki riwayat sakit. Rata-rata penyakit yang diderita oleh lansia bersifat degeneratif atau tidak menular.
Hal itu sebagaimana tergambar dari hasil survei Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) yang dilakukan terhadap 816 responden lansia di Indonesia. Survei tersebut dilakukan pada 9-22 Mei 2022.
Dari hasil survei tersebut, sebanyak 37,8% lansia menderita penyakit hipertensi. Ada pula 22,9% lansia yang memiliki penyakit diabetes.
Sebanyak 11,9% lansia memiliki penyakit rematik. Kemudian, 11,4% lansia memiliki penyakit jantung.
Sebanyak 10,4% lansia tercatat memiliki penyakit asma. Persentase lansia yang menderita penyakit asam lambung dan asam urat masing-masing sebesar 8% dan 5,5%.
Lalu, proporsi lansia yang menderita penyakit paru kronis dan kolesterol sama-sama sebesar 3%. Sedangkan, 2% lansia memiliki riwayat sakit ginjal.
Adapun, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa diabetes menjadi penyakit tidak menular yang paling banyak diderita lansia. Proporsinya mencapai 69,53% di kelompok lansia berusia 75 tahun ke atas pada 2018.
Lansia berusia 65-74 tahun yang menderita diabetes teecatat sebesar 63,22%. Sedangkan, lansia di rentang usia 55-64 tahun yang menderita penyakit tersebut sebesar 55,23%.
(Baca: Angka Kesakitan Lansia Catat Rekor Terendah pada 2021)